Harga Pertamax Naik Jadi Rp 12.500

Jumat 01-04-2022,14:20 WIB
Editor : Okuselatan

BBM subsidi seperti pertalite dan solar yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia (83 persen) tidak mengalami perubahan harga. Stabil di harga Rp 7.650 per liter. “Harga pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2019,” urai Irto.

 

 

 

 

Terpisah, pengamat energi Komaidi Notonegoro memandang, seiring dengan kenaikan harga pertamax, tentu akan ada peralihan ke BBM yang lebih terjangkau. Komaidi melihat, hal itu bisa saja terjadi. Namun, persentasenya diramal tak akan besar. Sebab, konsumen pertamax merupakan masyarakat kelas menengah ke atas dengan spek kendaraan khusus. “Mungkin yang pindah itu motor, dari pertamax ke pertalite. Kalau mobil kayaknya enggak terlalu. Kalau yang sudah tahu lingkungan atau engine, lalu turun kelas tentu akan susah beralih,” jelas dia.

 

Komaidi melanjutkan, terkait momen kenaikan yang disebut memberatkan masyarakat, sejatinya tidak ada waktu ideal kapan momen yang tepat. Dalam perspektif konsumen, akan selalu ada momen-momen yang dianggap memengaruhi. ’’Setelah ini Ramadan, lalu Idul Fitri, lalu ada lagi tahun ajaran baru sekolah,’’ imbuhnya. Karena itu, alangkah baiknya bila kenaikan harga BBM dilakukan secara bertahap. Dengan kenaikan yang perlahan, hal itu diharapkan tidak membuat masyarakat kaget dan semakin terbebani.

 

Presiden Joko Widodo menginstruksikan kelangkaan solar bersubsidi di sejumlah daerah diantisipasi. Sikap presiden itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Surabaya kemarin. Kelangkaan solar bersubsidi dikhawatirkan berdampak pada sektor terkait lainnya. Misalnya, urusan logistik dan sejenisnya. ’’Presiden sudah memberikan instruksi supaya ini segera diantisipasi. Untuk kelangkaan solar (bersubsidi) ini,’’ kata Ma’ruf.

 

 

 

 

Dia menuturkan, seluruh kementerian dan lembaga terkait diinstruksikan terus memantau stok solar bersubsidi. Selain itu, para menteri diminta mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan solar bersubsidi. Ma’ruf mengungkapkan, mungkin kemarin atau dalam waktu dekat langkah-langkah strategis pemerintah disampaikan. ’’Saat ini digodok,’’ katanya.(jawapos.com)

Tags :
Kategori :

Terkait