Penyuluh Pertanian Diminta Aktif Turun ke Lapangan

Rabu 27-07-2022,15:21 WIB
Reporter : HOS
Editor : Christian Nugroho

MUARADUA - Guna mendukung komoditi petani jagung diberbagai Kecamatan dalam meningkatkan hasil produksi dan menurunkan angka biaya produksi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan melalui Dinas Pertanian meminta seluruh penyuluh untuk aktif turun ke lapangan.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian OKU Selatan, Syahtomi, SP., M.M, saat dibincangi Harian OKU Selatan (HOS), Selasa (26/7).

Menurutnya, hal ini juga mengingat sejauh ini diberbagai Kecamatan wilayah Kabupaten OKU Selatan masyarakat petani sudah mayoritas beralih menggeluti jagung.

"OKU Selatan merupakan produk jagung terbesar diwilayah Sumsel, namun hingga saat ini masih banyaknya petani yang mempermasalahkan kurang tingginya harga jual, masalah harga kita tidak bisa menginterpensi masalah HET," ujarnya.

Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan dapat membantu komoditi petani jagung dengan cara menerjunkan penyuluh agar dapat memberikan pemahaman sehingga dapat memperkecil pengeluaran biaya produksi.

"Produksi jagung di OKU Sepatan rata-rata 7 Ton. Dengan demikian kebutuhan pupuk akan tinggi. Maka untuk mengurangi kebutuhan pupuk itu, penyuluh dapat berperan memberikan pemahaman kepada petani agar cukup menggunakan pupuk dalam 1 Ha dengan 300 Kg," terangnya.

Karena selama ini, lanjutnya, petani rata-rata menggunakan pupuk cukup tinggi, yakni dalam 1 Ha mencapai 500 Kg, padahal 300 kg itu sudah cukup.

Dikatakannya dengan banyaknya kebutuhan pupuk yang memang harga pupuk cukup tinggi, sedangkan harga Benih pun juga tinggi, maka dengan upaya penekanan biaya Produksi petani akan mendapatkan hasil yang lebih.

"Dengan cara menurunkan tenaga penyuluh, kita dapat memberikan penjelasan kepada petani. Jika itu terlaksana maka petani tetap mendapatkan keuntungan," jelasnya.

Ia menambahkan, jika penyuluh aktif turun ke lapangan maka mereka dapat menekankan biaya produksi (KOS) harus menurun, karena hasil pun tidak pengaruh.

"Selain itu juga, petani dapat ditekankan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan diharapkan untuk mencoba dengan pupuk organik, karena tanah pun tidak terlalu bagus jika sudah over loud penggunaan pupuk kimia," jelasnya.

Sejauh ini, sambungnya, hal seperti itu yang dapat dilakukan untuk membantu komoditi petani jagung dalam meningkatkan produksi jagung dan menekankan penurunan angka biaya produksi, sehingga petani tetap mendapatkan untung yang cukup. (dal)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler