Penilaian tersebut diungkapkan oleh Menteri BUMN lantaran negara masih harus nombok sebesar Rp 1.100 per liter.
Seperti diketahui, Pertalite masih dijual dengan harga Rp 10.000 per liter dari harga sebelumnya yakni Rp 7.650 per liter.
Artinya, harga keekonomian jenis bahan bakar tersebut masih di atas Rp 11.000 per liter.
Ia menjelaskan, harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
”Hal tersebut dilakukan agar pertamina bisa melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak,” kata Erick Thohir sebagaimana dilansir dari Pertamina.com, Selasa, 3 Januari 2023. (*)