"Kita kan tahu, dimobil pengangkut elpiji itu saja sudah ada tulisannya, Untuk Masyarakat Miskin, tapi nyatanya banyak pengusaha rumah makan, warung bakso, dan masih banyak lagi masih tetap gunakan gas 3 kg, padahal kan mereka pengusaha," ucapnya.
Dikatakannya, semestinya ada pengawasan, teguran dan tindakan dari Pemerintah Kabupaten OKU Selatan agar tidak salah guna dan menjadi tepat sasaran. Sehingga benar-benar tepat guna.
Yanto, warga Kecamatan Muaradua juga menambahkan, bahwa memang benar untuk Elpiji 3 Kg sejauh ini banyak digunakan oleh pengusaha bahkan para PNS yang ada di OKU Selatan.
"Ai, masih banyak pengusaha yang makai gas 3 kg, contoh dipasar banyak Rumah Makan besar masih gunakan gas 3 Kg, sekali makai malah sampai 4 tabung, padahal kan seharusnya mereka menggunakan yang warna orenge ukuran 5 Kg itu," ucapnya.
Sedangkan dari pihak Pemerintah Kabupaten OKU Selatan terkesan diam tidak pernah melakukan Operasi, Razia penggunaan elpiji subsidi tersebut," tandasnya.