Perubahan vokal: Hewan seperti anjing atau kucing yang terinfeksi rabies mungkin mengalami perubahan suara. Mereka bisa mengeluarkan suara yang tidak biasa, seperti menderam atau meraung secara terus-menerus.
Hipersensitivitas: Hewan yang terinfeksi rabies sering kali memiliki reaksi berlebihan terhadap rangsangan sensorik.
Mereka dapat menjadi sangat peka terhadap suara, cahaya, dan sentuhan. Hewan yang biasanya jinak juga bisa menjadi mudah tersinggung atau menunjukkan agresi yang tidak biasa.
Kelumpuhan: Tahap akhir infeksi rabies seringkali ditandai dengan kelumpuhan otot yang progresif.
Hewan mungkin mengalami kesulitan menggerakkan bagian tubuh tertentu atau keseluruhan tubuh.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua hewan yang terinfeksi rabies akan menunjukkan semua ciri-ciri ini. Beberapa hewan mungkin hanya menunjukkan beberapa gejala atau gejala yang berbeda.