Garapan tari kreasi ini dipentaskan oleh tiga orang perempuan dan tiga orang laki-laki dengan mengenakan pakaian tradisional yang telah dimodifikasi tanpa meninggalkan kesan kedaerahan itu sendiri. Hal tersebut terlihat dari penggunaan kain songket sebagai bahan dominan pembuatan pakaian.
Gerak tari Legenda Danau Ranau cenderung energik yang bertumpu pada kekuatan kaki dan tangan.
Pada bagian-bagian tertentu, para penari membentuk formasi berpasangan yang menyimbolkan kegembiraan masyarakat Ranau. Gerak tarian yang energik diiringi oleh musik menghentak yang bersumber dari perpaduan suara gendang dan alat musik pukul lainnya.
Alunan akordian melengkapi garapan musik dan makin memperkental ciri khas musik Melayu Sumatera.
Pengadaptasian legenda Danau Ranau ke dalam pementasan tari kreasi bukan tanpa sebab, hal ini tentu bertujuan untuk memperkenalkan kembali salah satu keindahan alam yang dimiliki nusantara.
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mempertahankan folklor tentang Danau Ranau yang sudah mentradisi dan kerap diceritakan secara turun temurun.
Satu yang terpenting adalah usaha dari para generasi penerus untuk mau melestarikan dan menjaga Danau Ranau sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah menciptakan setitik keindahan di tanah Sumatera Selatan. (Rani)