Pihak keamanan pemilu, seperti polisi, harus mempertimbangkan situasi dan kondisi yang mungkin terjadi, termasuk tindakan anarki dan kerusuhan saat pemilu berlangsung.
"Dalam simulasi ini, mereka berlatih cara menghadapi situasi-situasi tersebut, mulai dari anggota Dalmas awal yang hanya menggunakan tangan kosong hingga penggunaan peralatan seperti tameng dan tongkat,"tambahnya.
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas OKU Selatan Manfaatkan Daur Ulang Karpet Telor untuk Hiasan
Wakapolres juga mengharapkan agar situasi seperti ini tidak perlu terjadi dan meminta dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat OKU Selatan untuk menjaga ketertiban selama proses pemilu.
Kegiatan "SISPAMKOTA" ini juga dihadiri oleh berbagai instansi dan pihak terkait, termasuk FKPD, Kadin SatPol PP, Kadishub, Kaban Kesbangpol, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan pengurus partai politik tingkat kabupaten.
Bahkan, Patwal Dinas Perhubungan turut serta dalam acara ini.
Melalui kerjasama yang baik antara semua pihak, Pemerintah OKU Selatan berharap pemilihan umum tahun 2023-2024 dapat berjalan aman dan lancar. Keamanan dan ketertiban diutamakan untuk memastikan proses pemilu yang berkualitas.
Dalam upaya menjaga demokrasi yang berkualitas, OKU Selatan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, dan masyarakat setempat diharapkan ikut serta menjaga keamanan dan kelancaran pemilihan umum mendatang. (Dest/end)