MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Warga Desa Tanjung Durian, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji subsidi berukuran 3 Kg yang signifikan.
Gas subsidi tersebut kini dijual oleh para pengecer dengan harga mencapai Rp. 26.000-30.000 per tabung. Selain itu, ketersediaan gas subsidi tersebut juga terbilang langka.
"Di Desa kami, Tanjung Durian, Kecamatan Buay Pemaca, harganya sangat mahal, mencapai Rp. 30.000 yang paling murah Rp. 26.000 di tingkat pengecer," ujar YT, seorang warga setempat, pada Senin, 13 Mei 2024.
BACA JUGA:Tragedi Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar, 37 Orang Meninggal Dunia
Menurutnya, selain harganya yang tinggi, barangnya juga sulit didapatkan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kesulitan bagi masyarakat.
"Ini disebut gas subsidi, tapi dengan harga mencapai Rp. 30 ribu, ini bukan subsidi, tapi malah menyulitkan kami sebagai masyarakat Desa," keluhnya.
Gas elpiji saat ini menjadi kebutuhan pokok yang harus tersedia setiap saat di rumah tangga.
DN, warga yang sama, juga mengakui bahwa dirinya kesulitan membeli gas subsidi dengan harga yang tinggi, mencapai Rp. 30 ribu.
BACA JUGA:Penjual Sabu Ditangkap Saat Menunggu Pembeli di Baturaja
"Sulit, selain harganya mahal juga susah dicari, ini berlaku khusus di desa kami, tapi saya tidak tahu kondisi di tempat lain," katanya.
"Kami sebagai masyarakat berharap kepada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan untuk mengambil tindakan terhadap kenaikan harga dan kelangkaan ini," tambahnya. (Dal)