MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Kota Palembang tidak hanya terkenal dengan ikon kuliner seperti pempek, tetapi juga dengan tradisi makan bersama yang khas dalam acara pernikahan tradisionalnya, yang dikenal sebagai munggahan.
Munggahan bukanlah jenis makanan, melainkan cara makan yang memiliki keunikan tersendiri dan menjadi bagian integral dari budaya lokal Palembang.
Tradisi Lesehan Bersama
Munggahan biasanya disajikan saat resepsi pernikahan tradisional Palembang.
Dalam tradisi ini, para tamu diundang untuk duduk lesehan, mengelilingi makanan yang disajikan dalam satu tempat besar.
Setiap kelompok terdiri dari delapan orang, yang bersama-sama menikmati hidangan yang telah disiapkan dengan tangan, tanpa menggunakan alat makan.
Menu Khas Munggahan
Menu dalam munggahan mencerminkan kekayaan kuliner Palembang yang dipengaruhi oleh berbagai budaya.
Hidangan utama yang pasti ada adalah nasi minyak, yang mirip dengan nasi kebuli. Selain itu, gulai kambing dan kari ayam menjadi lauk pauk utama yang menggugah selera.
Sayuran yang diberi bumbu kacang juga tidak ketinggalan sebagai pelengkap hidangan.
BACA JUGA:Es Kacang Merah, Kuliner Khas Palembang yang Sangat Digemari Saat Bulan Ramadan
Satu lagi yang menjadi ciri khas adalah acar kedondong. Rasa segar dari acar ini menjadi penetralisir lemak dari hidangan berlemak seperti gulai dan kari, sehingga menciptakan keseimbangan rasa yang sempurna di lidah.
Keistimewaan Munggahan
Munggahan bukan sekadar cara makan, melainkan juga wujud kebersamaan dan keharmonisan dalam sebuah pesta pernikahan.
Duduk bersama dalam lingkaran kecil dan makan dengan tangan menciptakan suasana yang akrab dan hangat di antara para tamu.