BATURAJA, HARIANOKUS.COM – Kelangkaan gas LPG tabung 3 kg yang mengganggu warga selama dua bulan terakhir masih belum terpecahkan.
Astuti, warga Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg.
“Di sekitar rumah banyak yang kosong. Biasanya harus keliling jauh untuk mendapatkannya,” ujar Astuti dengan nada frustrasi.
Menanggapi situasi ini, Hiswana Migas OKU Raya mengancam akan menutup pangkalan gas elpiji yang melanggar peraturan harga LPG 3 kg.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Siap Sukseskan Gran Fondo VI 2024
BACA JUGA:MENYALA! Pasangan Abusama-Misnadi Kukuhkan Ribuan Tim Pemenangan dan Kampanye Kabupaten OKU Selatan
Ketua Hiswana Migas OKU Raya, Feri, menegaskan bahwa Gasindo akan terus memantau distribusi gas elpiji 3 kg.
"Jika ditemukan pangkalan yang menjual gas dalam jumlah besar kepada pengecer, kami akan menindak tegas," tegas Feri.
Pangkalan gas elpiji diwajibkan untuk memprioritaskan penjualan langsung kepada konsumen rumah tangga. Pangkalan hanya boleh menjual 10 persen dari kuotanya kepada pengecer, sementara sisanya harus dijual langsung kepada konsumen.
"Saya akan menutup pangkalan di bawah Gasindo Baturaja yang tidak mematuhi aturan ini," tambah Feri.
BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Bagikan Ratusan Paket Santunan dalam Rangka Hari Raya Anak Yatim
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Ajak OPD Sukseskan Peringatan HUT RI ke-79
Feri juga menekankan bahwa penertiban ini hanya berlaku untuk pangkalan di bawah Gasindo. Pangkalan lainnya akan menjadi tanggung jawab agen masing-masing untuk penertiban.
Dia mengimbau konsumen untuk membeli gas langsung di pangkalan dengan harga Rp 17.000-Rp 18.000 per tabung.
Konsumen hanya perlu mendaftar dengan mengisi NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk dapat membeli gas di pangkalan.