Harga Jagung OKU Selatan Turun Drastis Meski Produksi Meningkat

Minggu 21-07-2024,18:34 WIB
Reporter : Hamdal Hadi
Editor : Rendi Kurniawan

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Para petani di Kabupaten OKU Selatan kini berada dalam kesulitan.

Mereka terpaksa menjual jagung dengan harga yang sangat rendah kepada pengepul karena tidak memiliki alternatif lain.

“Terpaksa menjual dengan harga Rp 2.900-3.000 per kilogram untuk jagung basah dengan kadar air 20-25 persen setelah panen. Kami khawatir harga akan terus turun,” ungkap Ipul, warga Banjar Agung, Kecamatan Buay Rawan, pada Sabtu, 21 Juli 2024.

Harga jagung merosot drastis dari Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 3.000 per kilogram.

BACA JUGA: Viral Video Pemuda Mencongkel Kotak Amal di Masjid Kampung Sawah

BACA JUGA:Wajib Makan ini di Setiap Hari, 10 Makanan Terbaik yang Wajib Dikonsumsi untuk Kesehatan Optimal

Ironisnya, penurunan harga ini terjadi saat musim panen raya, yang semakin memperburuk kondisi petani.

Sebelumnya, harga jagung masih berada di kisaran Rp 4.000 per kilogram beberapa pekan lalu, namun kini anjlok menjadi Rp 3.000 per kilogram.

Lebih parahnya, harga jagung kembali turun menjadi Rp 3.000 per kilogram dalam beberapa pekan terakhir, membuat para petani semakin kecewa.

“Harga jagung turun drastis, tapi kami tidak punya pilihan lain. Kami terpaksa menjual murah untuk membayar utang,” kata Ipul.

BACA JUGA:Tingkatkan Literasi, Dinas Perpustakaan dan Dinas Penanaman Modal Kerjasama

BACA JUGA:Peringati 10 Muharam, Pemdes Sidodadi Berikan Santunan dan Gelar Berbagai Kegiatan Islami

Ia mengungkapkan bahwa modal awal untuk menanam jagung mencapai lebih dari Rp 10 juta, namun harga yang turun drastis membuat hasil panen tidak memadai.

Selain itu, biaya sewa pekerja dan mesin saat panen mencapai Rp 3 juta, namun hasil panen hanya beberapa pikul jagung.

“Meski merugi, kami bersyukur bisa panen dan membayar utang. Beberapa tanaman jagung juga diserang hama sehingga gagal panen,” tambahnya.

Kategori :