Remaja Palembang Alami Kebutaan Usai Konsumsi Obat dari Bidan, Pihak Keluarga Lapor Dugaan Malapraktik

Jumat 09-08-2024,08:00 WIB
Reporter : Desti
Editor : Rendi Kurniawan

OKUSELATAN, HARIANOKUS.COM - Berlian (13), seorang remaja perempuan asal Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, mengalami kebutaan setelah mengonsumsi enam jenis obat yang diberikan oleh seorang bidan.

Peristiwa tragis ini bermula ketika Berlian mengalami demam disertai muntah dan mual pada Selasa, 2 Juli 2024 lalu.

Ibunda Berlian, Nila Sari, mengungkapkan bahwa dirinya membawa anaknya ke bidan setempat untuk mendapatkan pengobatan.

Setelah diperiksa, Berlian diberikan enam jenis obat oleh bidan tersebut.

Namun, keesokan harinya, Berlian mengalami ruam merah yang melepuh di sekujur tubuhnya, dan matanya membengkak hingga tidak bisa berkedip.

"Mata anak saya bengkak sampai tidak bisa berkedip, seluruh tubuhnya juga penuh ruam merah," ujar Nila Sari dalam keterangannya pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Meski kondisinya semakin memburuk, bidan yang memberikan obat tersebut menganggap reaksi yang dialami Berlian sebagai hal yang biasa.

Merasa khawatir, Nila Sari akhirnya membawa anaknya ke RS Charitas Myria Palembang pada 7 Juli 2024. Di sana, Berlian dirawat inap selama tujuh hari oleh dokter spesialis kulit dan dokter anak, namun kondisi Berlian tidak kunjung membaik.

Setelah upaya perawatan di rumah sakit tidak memberikan hasil yang memadai, Nila Sari memutuskan untuk melapor ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kota Palembang dan Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Perkenalkan Duta Sapa untuk Pelayanan Prima Ke Pengunjung

Kasus ini kemudian dilaporkan ke SPKT Polda Sumsel dan ditangani oleh unit Kesehatan Indags Ditreskrimsus Polda Sumsel pada 14 Juli 2024.

Pada 24 Juli 2024, Berlian menjalani operasi mata di RS Muhammad Hoesin Palembang setelah kondisinya semakin memburuk hingga bola matanya nyaris lepas.

Dalam operasi tersebut, dokter harus menempelkan daging paha pada mata Berlian untuk mencegah bola matanya lepas.

Nila Sari kini sangat khawatir karena anaknya belum mendapatkan donor kornea mata yang rusak akibat kejadian tersebut. "Kami berharap anak saya bisa melihat lagi dengan bantuan donor kornea mata.

Kami juga berharap pihak kepolisian Polda Sumsel segera bertindak atas laporan dugaan malapraktik ini," ungkap Nila.

Kategori :