Alpukat Ranau: Buah Khas OKU Selatan yang Jadi Primadona Pasar

Senin 20-01-2025,20:59 WIB
Reporter : HOS
Editor : Winda

Harianokus.com – Alpukat menjadi buah khas yang sering dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Buah ini merupakan salah satu sumber penghasilan utama bagi para petani di wilayah Warkuk Ranau Selatan (WRS).

BACA JUGA:Waspada Musim Hujan, Pemkab OKU Selatan Serukan Kepedulian Lingkungan

BACA JUGA:Menteri KKP Ingatkan Agar Pagar Laut Tanjung Pasir Tidak Dicabut Sebelum Proses Hukum Selesai

Alpukat asal daerah ini dikenal dengan jenis alpukat mentega yang memiliki bentuk lonjong, ukuran panjang, tekstur daging buah yang lunak, biji kecil, serta rasa yang manis dan gurih.

Tanaman ini banyak dibudidayakan oleh petani di Desa Kota Batu, Way Wangi, dan Gedung Ranau, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan.

Salah satu petani dari Desa Kota Batu, Herli Badri, mengungkapkan bahwa dirinya memiliki lahan seluas satu hektare yang ditanami 400 batang alpukat. Buah tersebut dapat dipanen setiap dua pekan sekali.

BACA JUGA:Harga Jagung Pipilan di OKU Selatan Stabil di Rp3.300 per Kilogram, Petani Berharap Dukungan Modal

BACA JUGA:Bicara Soal Walet, Jangan Lupakan Kabupaten Ini

“Dalam satu hektare, setiap dua minggu bisa menghasilkan satu ton alpukat. Saat panen besar, pendapatan kami bisa mencapai Rp 20 juta per bulan,” ujar Herli Badri.

Alpukat dari wilayah ini juga dipasarkan hingga ke Kota Palembang, bahkan dikirim ke Pulau Jawa.

BACA JUGA:Dari Muara Dua ke Pulau Jawa: Cerita tentang Murex dan Angkutan Umum Serasan Seandanan

BACA JUGA:Sunat Gratis di Polrestabes Palembang Membantu Bocah Jalur Sumsel yang Ditolak di Tempat Lain

Namun, saat ini harga alpukat mengalami penurunan. Sebelumnya, harga mencapai Rp 19 ribu per kilogram untuk ukuran super, sementara saat ini turun menjadi Rp 10 ribu per kilogram.

“Alpukat yang kami hasilkan dipasarkan ke Baturaja, Palembang, Lampung, hingga Jakarta. Namun, karena sedang musim panen dan stok melimpah, harga untuk ukuran jumbo kini hanya Rp 10 ribu per kilogram,” ungkap Herli Badri. (HOS)

Kategori :