Paca Banjir Bandang, SMAN 01 Pulau Beringin Minta Dibangun Beronjong

Paca Banjir Bandang, SMAN 01 Pulau Beringin Minta Dibangun Beronjong

PULAU BERINGIN - Bencana Banjir beberapa hari lalu yang terjadi di Kecamatan Pulau Beringin hampir menghanyutkan sebuah bangunan sekolah SMAN 01 Pulau Beringin.

Atas bencana alam tersebut pihak sekolah was-was akankah terjadi kembali bencana tersebut. Untuk itu pihak sekolah meminta kepad Pemerintah untuk pembuatan beronjong sebagai penahan bangunan sekolah.

Pihak sekolah sendiri sudah melaporkan kejadian bencana alam tersebut kepada pihak pemerintah dan juga kepihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan. Tentu saja laporan tersebut untuk ditindak lanjuti mengenai nasib yang menimpa sekolah, bahkan nasib siswa/i yang bersekolah di SMAN 01 Pulau Beringin.

Hal ini dikatakan Kepala sekolah SMAN 01 Pulau Beringin, Listinah, S.Pd. MM. Bencana alam yang menerjang sekolah SMAN 01 Pulau Beringin ini membuat pihaknya merasa was-was akankah ada bencana banjir susulan.

Dikatakannya, tentu saja dirinya berharap adanya pergantian ruang laboratorium yang rusak tersebut dan adanya penambahan ruang kelas baru untuk kenyamanan belajar siswa/siswi.

"Kita berharap penggunaan laboratorium bisa dimaksimalkan karena ruangan kelas tidak bisa digunakan," ucapnya.

Selanjutnya kata dia, agar tidak terjadi bencana berikutnya pihaknya berharap kepada pihak terkait untuk membangun beronjong yang lebih kokoh di sepanjang pinggir sungai.

“Dari itu semoga secepatnya di bangunan untuk penahan tanah yang terkikis oleh air. Mengingat sekolah kita ini di apit  oleh dua buah sungai yaitu sungai Mekakau dan sungai Kepahyang. Apabila ada banjir yang skala besar dipastikan sekolah ini akan terbawa arus. Jadi kita sangat berharap kepada Pemerintah dan instansi terkait agar secepatnya dibangun beronjong penahan abrasi tanah longsor," jelasnya.

Dijelaskannya, banjir besar berdampak pada SMAN 01 Pulau Beringin merusak satu ruang laboratorium Fisika beserta isinya. Satu ruang laboratorium TIK yang tidak bisa lagi digunakan. Satu unit wc siswa 2 kamar dan tempat wudhu' mushalla.

"Dengan adanya musibah ini terpaksa dua rombel yang terdiri dari kls XI IPA 1 dan XII IPA 3  belajar dilapangan, karena tidak adanya ruang kosong yang bisa dimanfaatkan," pungkasnya. (ant)

Sumber: