Doa Gusti

Doa Gusti

Duh Gusti! Jangan terjadi ini. 

Kita masih babak belur akibat perang di Ukraina. Yang begitu jauh. Masak sudah akan perang lagi. Di lokasi yang lebih dekat: di Taiwan.

Situasi begitu panas. Pemicunya: Ketua DPR Amerika Serikat akan ke Taiwan. Bulan depan. Itu dianggap provokasi oleh Tiongkok. Provokasi terbesar selama ini.

Tiongkok menganggap itu ibarat pengakuan Amerika kepada Taiwan sebagai negara merdeka. Padahal, Tiongkok menganggap Taiwan adalah salah satu provinsinya.

Kapal-kapal perang kini menuju Selat Taiwan. Dari Amerika dan Tiongkok. Militer Amerika harus menjaga keselamatan Nancy Pelosi, ketua DPR dari Partai Demokrat itu. Kalau jadi ke sana. 

Militer Amerika sendiri berpendapat kunjungan itu berbahaya. Tapi, kalau memang tetap dilakukan, harus dijamin keamanannya. Militer tidak bisa mengatur politisi di sana. Pemerintah juga tidak. Kementerian Pertahanan pun harus tunduk pada politik. 

BACA JUGA:Masih Saling Klaim Batas Wilayah

Sebenarnya kunjungan Pelosi itu dijadwalkan tahun lalu. Agustus. Heboh. Tegang. Berkeras. Ketegangan pun memuncak. Saling ancam.

Lalu reda sendiri. Kunjungan batal. Alasannyi kuat: Covid lagi merajalela. Varian Delta menggila. 

Kini alasan serupa tidak ada lagi. Rencana baru sudah telanjur  diumumkan. Setidaknya sudah bocor. Tolong. Bantu. Temukan alasan yang baru untuk membatalkannyi. Tanpa membuat malu Pelosi.

Sulitnya, di Amerika sedang menghadapi pemilu legislatif. Separo anggota parlemen habis masa jabatan. Demikian juga separo anggota senat. Harus dipilih yang baru. Atau dipilih kembali bagi yang ingin duduk lagi. 

Posisi Demokrat lagi terancam. Kalau gagal di pemilu nanti, Demokrat kehilangan mayoritas. Demokrat perlu isu yang bisa membakar emosi pemilih. Isu melawan Tiongkok salah satu yang sangat seksi. Lewat dukungan kepada Taiwan. 

Pernah kelompok yang tidak ingin merdeka menang pemilu di Taiwan. Tapi, belakangan ini kelompok yang ingin merdeka lagi berkuasa. Dengan tokohnya yang Anda sudah kenal: Tsai Ing-wen. Presiden Taiwan sekarang 

Duh Gusti! Politik selalu begitu. Di mana-mana. Di negara demokrasi.

Sumber: