Masyarakat Buay Pemaca Beli Kerajinan Warga Binaan Lapas Muaradua

Kerajinan hasil warga binaan Lapas Kelas IIB Muaradua yang banyak dibeli masyarakat.--
MUARADUA - Lapas Kelas II B Muaradua terus memberdayakan warga binaannya. Salah satunya untuk mengasah keterampilan guna membentuk keahlian keterampilan khusus, pihak lapas mengarahkan para warga binaan membuat kerajinan berbahan tusuk sate dan tali seperti tas, dompet, pembuatan vas bunga, pembuatan becak, wadah pensil dan lainnya.
Kini hasil produksi berupa kerajinan rotan sintetis tersebut banyak dipesan oleh sejumlah pejabat dan masyarakat.
Kepala Lapas Kelas II B Muaradua, Reza Yudhistira Kurniawan mengatakan, hasil produk manufaktur ini sengaja dikerjakan di dalam Lapas untuk memberdayakan keterampilan para narapidana yang memiliki keahlian khusus.
"Bagi warga binaan yang memiliki keterampilan khusus kita salurkan ke produksi manufaktur tali dan tusuk sate sintetis. Meski berjalan baru ini di masa pandemi, banyak pejabat yang sudah membeli hasil produk mereka," ujar reza kepada Harian OKU Selatan (HOS) Minggu (11/9).
Menurutnya, hasil penjualan produk warga binaan ini diperuntukkan bagi mereka guna bekal tambahan selama menjalani masa tahanannya.
“Vas bunga, wadah pensil, tas, dompet dari tali dan tusuk sate warga binaan ini pun mampu dikerjakan selama 2 minggu, satu bulan atau sesuai pesanan para konsumen. Harganya pun bervariasi mulai ratusan ribu sampai jutaan," ucap Kalapas.
Sementara itu, Fitria Agustina, salah saatu warga Talang Padang yang membeli tas dari hasil lapas kelas IIB Muaradua mengatakan dirinya membeli hanya untuk membantu dan karyanya memang sangat bagus, tidak malu untuk di bawa ke acara kondangan,
“Semoga karya Lapas ini semakin meningkat dan bisa dapat pesanan dari dalam kota dan luar kota. Pokoknya saya acungi jempol untuk karya dari Lapas Muaradua ini,” ucapnya. (ndi)
Sumber: