Dua Bulan, Estimasi Laba Rp 20 jutaan
Foto: Bisnis tambak ikan nila yang dikembangkan Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Buay Pemaca, OKU Selatan.--
MUARADUA - Demi mendukung program ketahanan pangan Nasional dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), Rudianto bersama rekannya Ahyan Abdullah warga OKU Selatan ini sedang mengembangkan bisnis tambak ikan nila.
Tambak ikan nila itu sendiri berlokasi di Desa Sidodadi, Kecamatan Buay Pemaca, OKU Selatan, dengan luas tanah 1/2 hektar yang sebelumnya bekas persawahan tersebut langsung disulap menjadi kolam-kolam ikan.
"Tertarik karena ikan nila ini pangsa pasarnya bagus dan mudah. Kita lihat, kita punya lokasi bagus, dan sarana pendukung pakan dan bibit, dibuatlah bisnis join (bersama-sama) ini," ungkap Ahyad dan Rudianto saat dibincangi harianokus.com, Kamis (20/10/2022).
Bicara mengenai kolam yang sebenarnya baru dirintis dua kebelakang tersebut, dia mengatakan jika lokasi kolam 1/2 hektar kolam ini lebih kepada pembesaran bibit-bibit ikan nila.
Saat ini dari kolam-kolam ikan yang berjalan saat ini bisa menampung sekitar 600 ribu bibit ikan nila (larva). Bibit-bibit ikan inilah yang kemudian diurus dan dibesarkan dengan waktu sekitar 2 bulan kedepan.
"Saat ini kalau bibit ikan yang kita ternak ada sekitar 382 ribu larva. Setelah dua bulan, kita angkat dan pindahkan ke kerambah ikan besar yang ada di Wilayah Kota Batu Danau Ranau," bebernya.
Bisnis pembesaran ikan setengah jadi tersebut, disebutnya sebenarnya usaha yang susah-susah gampang. Namun tetap perlu ketelitian dan usaha yang fokus.
Mulai dari pengecekan air, yang harus selaku tersirkulasi. Pemberian pakan yang harus rajin dilakukan di jadwal -jadwal waktu, hingga penjagaan kolam dari binatang-binatang pemakan (ular, burung, dll) yang harus dilakukan selama 24 jam.
"Untuk pakan biasanya kita bisa habis 3,5 ton dalam waktu dua bulan ini. Kunci dari pembesaran ikan ini mang dari pakannya, semakin banyak semakin cepat dia besar. Karena 80 persen dari pakan itu, akan menjadi daging ikan, 20 persen kotoran, " ungkapnya.
Dari hitungan perkiraan dan target panen, dia mengatakan dari jumlah bibit ikan 368 ribu tersebut dia menyebut akan menghasilkan ikan 4,8 ton ikan setengah jadi. Dan ketika dipelihara di kerambah danau ranau selama 4 bulan pemeliharan bisa menghasilkan 2 bibit ikan bisa mendapakan jumlah ikan seberat 1 kg.
"Kalkulasi kita sementara ini, kalau laba dari dua bulan setelah panen bisa kita dapat kisaran untung 20 jutaan," ujarnya.
Terkait bisnis yang sedang dijalani, dia mengatakan dia pun mengharapkan ada banyak masyarakat yang bisa mengeluti usahan ini yang memang cukup menguntungkan. Begitupun pihaknya juga saat ini selalu terbuka dalam hal warga lain yang ingin join atau kerjasama bisnis," tandasnya. (dal)
Sumber: