Sebelum Dikabarkan Menghilang, Pelajar SMP di OKU Selatan yang ditemukan meninggal Sempat Izin Menonton Futsal

Korban AS, pelajar SMPN di OKU Selatana semasa hidup. --
MUARADUA - Harianokus.com, Tidak ada yang menyangka jika AS (16) remaja asal Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan tersebut, bakal berpulang dengan cara tragis.
Jasadnya ditemukan warga Desa Pematang Danau, Kecamatan Sindang Danau, OKU Selatan tersebut sudah membusuk di semak-semak kebun pada Sabtu 3 Desember 2022 lalu. Ironisnya, ada sebagian tubuh-tubuhnya yang terpisah atau terpotong-potong.
"Kalau anak itu, kesehariannya biasa seperti remaja umumnya. Tapi kalau selintas, kami dari warga-warga di sini, anaknya baik dak dak pernah buat ulah," ungkap Iskandar salah satu warga Tanjung Bulan, saat dibincangi Senin 5 Desember 2022.
BACA JUGA:Pelajar SMP di OKU Selatan yang Hilang Ditemukan Tewas Terpotong-Potong di Kebun, Begini Kata Polisi
Keseharian korban yang dikenal baik ini juga yang membuat beberapa warga, sangat terkejut dengan kejadian tersebut.
Karena sebelum korban menghilang korban AS sempat sempat izin dengan orang tuannya pergi untuk menonton pertandingan turnamen futsal di Kecamatan Sindang Danau bersama temannya.
“Sempat pamit dengan orang tuanya ingin menonton futsal,” katanya.
BACA JUGA:Offroader Ranau Offroad Adventure Tempuh Jalur 100 KM
Namun setelah korban dikabarkan menghilang sebagian warga mendapatkan informasi kalau korban sudah tewas.
Dengan kejadian ini, warga desa sekitar sangat berharap pelaku bisa segera terungkap, dan diberikan hukuman yang setara dengan perbuatannya.
"Kasihan dengan keluarganya, apo lagi dio ini anak paling bungsu dari lima beradik di keluarganyo," ungkapnya.
Gegernya kasus penemuan mayat Aldi, juga sampai ke pihak SMPN 3 Tanjung Bulan. Korban merupakan siswa kelas 2 di sekolah tersebut.
Sandy Septa, Kepala Sekolah SMPN 3 Tanjung Bulan saat dikonfirmasi, mengatakan jika AS merupakan salah satu siswa yang hampir mirip dengan umumnya. Dia salah satu siswa yang baik, tidak pernah membuat hal-hal yang mencolok di sekolahnya.
"Tetapi kalau di luar sekolah, kami sama sekali tidak tau pergaulannya seperti apa dengan teman-teman sebayanya. Yang jelas kami dari pihak sekolah mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk pihak keluarga. Karena itu, tadi kami juga sudah menyerahkan sebagian santunan yang sudah kita serahkan pada pihak keluarga," ungkapnya.
Sementara, Mulkan, Kepala Desa Tanjung Bulan dibincangi terkait kasus penemuan mayat remaja desanya tersebut juga sempat membuat gempar warga desa. Terutama juga untuk keluarga besar pasangan Kusno dan Siarma yang merupakan kedua orang tua korban.
"Mereka jelas sangat terpukul hingga saat ini. Terutama ibunya saat itu terus tidak berhenti menangis, saat melihat jasad putra bungsunya tersebut sampai dengan dikebumikan," ungkapnya.
Jika melihat kebelakang, korban maupun keluarga korban merupakan salah satu keluarga yang cukup baik di desa. Tidak pernah ada masalah yang pernah menghampiri keluarga ini, sejak pindah ke Desa Tanjung Bulan sekutar 2-3 tahun ke belakang.
"Mereka ini keluarga yang baik, tetapi kalau kesehariannya memang keluarga ini lebih banyak di kebun kopi yang merupakan pekerjaan utama mereka," jelasnya.
Sedangkan untuk korban AS, Kepala Desa mengatakan jika pihaknya memang tidak begitu intens berbincang. Namun dia mengetahui jika remaja ini merupakan anak yang baik dan cukup bergaul.
Namun, dari beberapa informasi warga, korban memiliki pergaulan dengan teman-teman di luar desa yang jauh di atas usianya.
Salah satunya FH, teman-teman pergaulan korban yang berasal dari desa luar kecamatan yakni kecamatan Sindang Danau. Dari informasi teman-teman pergaulannya ini, sering kali sering mengajak korban untuk pergi nongkrong bergaul keluar dari desa tempat tinggalnya.
Sampai dengan akhirnya, terdengar informasi jika korban menghilang dan tidak dapat diketahui informasi keberadaanya. Yakni pada malam sebelum penemuan mayat.
Menurut informasi dari cerita orang tuanya yang sampai ke pihak kepala desa, korban pamit pergi berkunjung ke tempat temannya dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo.
“Pada sore hari masih aktif handphone sekitar pukul 16,00 WIB masih aktif, bapak almarhum menghubunginya menyuruh untuk segera pulang. Tapi, menjelang magrib saat dihubungi handphone AS tidak aktif lagi hingga saat itu lah keluarga mencari almarhum dan ternyata sekarang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa,” ungkap Kades.
Terkait informasi korban dihabisi oleh salah satu rekan pergaulannya, Kades sejauh ini belum mengetahui secara pasti.
Namun, hal itu tidak ditampiknya bisa saja terjadi, jika melihat dari informasi yang beredar jika FH salah satu rekan korban yang terakhir bersama korban sebelum menghilang dan tewas.
"Tetapi untuk pastinya, kita serahkan pada pihak penegak hukum kepolisian yang menangani kasus ini. Kami hanya berharap, kasus ini bisa terungkap, dan jika ada pelaku pembunuhan akan dihukum sesuai ketentuan yang berlaku," timpalnya.
Sementara itu, AKP Acep Yuli Sahara Kasat Reskrim Polres OKU Selatan, menjelaskan jika kasus penemuan mayat ini masih terus dilakukan penyelidikan mendalam.
Kasus tersebut juga masih terus dalam proses, pencarian dugaan adanya tidak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang.
"Mohon bersabar, kita harap sama-sama dalam waktu dekat kasus ini bisa kita ungkap," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Pematang Danau, Kecamatan Sindang Danau, OKU Selatan (OKUS) mendadak heboh. Ini setelah ditemukannya sesosok mayat, sebagian sudah membusuk, dan sebagian potongan-potongan tubuhnya terpisah.
Ziplan Kepala Desa Pematang Danau dikonfirmasi, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut di sebuah kebun.
Adalah Zul (40) salah satu warga yang pertama kali menemukan mayat tersebut.
"Pak Zul ini awal mulanya, seperti biasa ingin mengecek kebunnya yang baru disemprot pestisida. Dia samo anaknyo waktu itu, tercium bau busuk. Terus dicari-cari, tejingoklah potongan-potongan mayat manusio itu," ungkap Ziplan.
Setelah memastikan kalau potongan-potongan itu merupakan mayat manusia, saksi warga tersebut langsung melaporkan ke pemerintah desa setempat.
Setelah itu juga, dari pemerintah desa melapor ke pihak Kepolisian.
"Mayat tersebut memang sebagian sudah membusuk, dan ada sebagian potongan-potongan badanya terpisah. Namun potongan-potongan itu masih ditemukan sekitar lokasi," ujarnya.
Dari keterangan pihak kepolisian setempat dibantu pihak puskesmas, saat melakukan olah TKP, disebutkannya jika pihaknya saat ini belum bisa memastikan jika mayat tersebut merupakan korban pembunuhan yang dimutilasi.(*)
Sumber: