Pasien DBD di RSUD OKUS Meningkat

Pasien DBD di RSUD OKUS Meningkat

Salah satu Pasien DPD saat dirawat. Foto : Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.--

 

MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Pasien Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU Selatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

 

Parahnya lagi, pasien DBD itu sendiri sejauh ini didominasi oleh Balita dan Anak-anak. Akibat gigitan nyamuk aedis aegypti.

 

Direktur RSUD Muaradua, dr Eric Destiano, Sp.PD, melalui Kasi Humas Sudibyo, SKM, membenarkan jika beberapa hari terakhir terjadi lonjakan pasien DBD di rumah sakit umum daerah kabupaten setempat.

 

"Benar, sekarang memang terjadi peningkatan pasien DBD yang dirawat disini. Para pasien itu di dominasi balita dan anak - anak," kata Sudibyo, Jumat (28/7).

 

Ia mengatakan, hingga hari ini (Jum'at) pasien yang dirawat sebanyak 9 orang lebih. Mereka ada yang baru menjalani perawatan dan ada juga yang sudah sembuh.

 

"Jumalah yang dirawat disini ada 9. Mungkin saja ada ada pasien lain yang menjalani perawatan di Puskesmas ataupun di klinik - klinik. Akan tetapi yang dirawat di sini hampir yang terombositnya sudah sangat rendah," katanya.

 

Ia menambahkan, jika para pasien DBD yang mereka rawat tersebut di dominasi berada di wilayah kecamatan Muaradua, seperti di derah Desa Pendagan, Kampung Tanding, Jalan Pemkab dan daerah lainnya.

 

"Hampir seluruhnya dari wilayah Kecamatan Muaradua untuk yang dirawat di RSUD, tapi informasi yang kami terima ada juga yang dirawat diklinik," terangnya.

 

Meningkatnya kasus DBD tersebut, menurutnya akibat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini. Perubahan dari musim hujan ke kemarau ataupun sebaliknya.

 

"Perubahan cuaca itu juga salah satu faktor yang memicu meningkatnya kasus DBD, selain itu memang faktor pengaruh lingkungan," katanya.

 

Guna memutuskan penyebaran DBD, Ia meminta kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan ditempat tinggal masing - masing.

 

"Kebersihan lingkungan harus kita tingkatkan, diantaranya genangan - genangan air yang berpotensi tempat jentik nyamuk kita kuras, dan menutup tempat sampah tempat nyamuk bersarang," katanya.

 

Arman salah seorang keluarga pasien, mengatakan jika gejala awal pada keponakannya yang dirawat tersebut setelah panas yang di deritanya tidak kunjung menurun.

 

"Awalnya panas dan tidak kunjung turun. Setelah itu kami larikan ke rumah sakit, setelah diperiksa ternyata kena DBD," katanya.

 

Memang, kata dia beberapa pekan terakhir banyak anak - anak di kawasan Muaradua yang terserang DBD. " Memang lagi musim DBD. Kemarin saya dengar ada beberapa anak yang di rawat di klinik Ismadana," ucapnya.

 

Arman meminta kepada pihak terkait untuk melakukan upaya - upaya pencegahan dan melakukan fogging di daerah - daerah yang sudah ada kasus DBDnya.

 

"Iya mestinya pemerintah harus peka dengan meningkatnya kasus DBD saat ini. Jangan sampai menjadi wabah dan mengancam masyarakat khususnya balita dan anak," tandasnya. (Dal)

Sumber: