KB Suntik 3 Bulan Jadi Kontrasepsi yang Populer, Praktis Tetapi Berpotensi Menimbulkan Efek Samping

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Dalam menghadapi tren penggunaan kontrasepsi yang semakin merata di Indonesia.

KB suntik dengan rentang waktu tiga bulan telah menjadi salah satu opsi yang banyak diminati oleh masyarakat.

BACA JUGA:Rokok Membahayakan, Ternyata Ada Manfaat Bagi Kesehatan Juga Lho

Pendekatan kontrasepsi ini diapresiasi karena tidak memerlukan penggunaan setiap harinya, namun perlu diingat bahwa ada risiko efek samping yang mesti diwaspadai.

Salah satu efek samping yang umumnya terjadi adalah perubahan pada siklus menstruasi.

BACA JUGA:Detoksifikasi Tubuh dan Kesehatan Optimal, Rahasia Makan Buah saat Perut Kosong

Wanita yang memanfaatkan KB suntik tiga bulan mungkin akan menghadapi variasi dalam durasi haid, jumlah darah yang keluar, atau bahkan hanya mengalami bercak-bercak.

Walau beberapa wanita mungkin mengalami penghentian menstruasi sepenuhnya setelah satu tahun menggunakan metode ini.

BACA JUGA:Manfaat Air Rebusan Jagung Bagi Kesehatan Tubuh, Berikut Ada Beberapa Manfaatnya

Umumnya siklus menstruasi akan kembali normal setelah menghentikan penggunaan KB.

Penelitian juga menyoroti bahwa KB suntik tiga bulan bisa memicu peningkatan berat badan.

Rerata peningkatan berat badan mencapai sekitar 5 kg dalam tiga tahun pertama pemakaian.

Ini disebabkan oleh perubahan hormon yang bisa meningkatkan nafsu makan.

BACA JUGA:Ikan Gabus Selain Banyak Nutisinya, Ada Beberapa Manfaatnya Bagi Kesehatan Lho

Tak hanya itu, beberapa wanita mungkin akan merasakan rasa nyeri di daerah suntikan sebagai efek samping ringan.

Jika nyeri yang teramat sangat berlangsung lama atau disertai dengan gejala lainnya, segera lakukan konsultasi dengan tenaga medis.

Di samping itu, migrain, masalah jerawat, dan bahkan penurunan gairah seksual juga bisa terjadi akibat dari penggunaan KB suntik tiga bulan.

BACA JUGA:Rahasia Kesehatan Tersembunyi Di Balik Daun Sirsak

Pengaruh hormonal dari metode kontrasepsi ini mungkin akan mempengaruhi produksi minyak pada wajah dan hormon testosteron.

Sumber: