Kembalinya Dongeng dalam Era Modern, Mengingatkan Nilai-nilai Berharga

Kembalinya Dongeng dalam Era Modern, Mengingatkan Nilai-nilai Berharga

Ilustrasi Dongeng yang ada zaman dulu--

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Di tengah gemerlap teknologi modern dan media sosial, kita sering kali merindukan masa kecil yang penuh dengan kebersamaan dan dongeng dari orang tua.

Generasi sekarang mungkin sulit untuk mengingat saat-saat indah seperti ini, tetapi kenangan tersebut masih sangat berharga.

Dulu, ketika media elektronik seperti ponsel pintar dan media sosial belum ada, kehidupan anak-anak di Kabupaten Oku Selatan ditandai oleh kekeluargaan dan interaksi sosial yang mendalam.

BACA JUGA:Ducati Multistrada V4 Rally Yang Dilengkapi Teknologi Modern Setara Mobil, Cek Sehabat Apa motor ini

Anak-anak berkumpul untuk bermain bersama, menciptakan permainan yang sederhana dan alami, dan tentu saja, mendengarkan dongeng-dongeng legendaris yang diceritakan oleh orang tua mereka sebelum tidur.

Dongeng-dongeng dari buku Bahasa Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari masa kecil di Kabupaten Oku Selatan.

Mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai dan pelajaran hidup yang berharga. Namun, dengan kemajuan teknologi, tradisi ini mungkin terancam punah.


Orang tua di masa lalu seringkali membacakan dongeng kepada anak-anak mereka sebelum tidur, mengisi malam mereka dengan cerita-cerita ajaib dan petualangan dari buku Bahasa Indonesia.

BACA JUGA:Trik Mudah untuk Mengatasi Rambut Kering, Rahasia Perawatan ala Rumah dengan Minyak Zaitun dan Aloe Vera

Sayangnya, tradisi ini mungkin kurang dilakukan oleh banyak orang tua sekarang.

Meskipun tantangan teknologi modern hadir, masih ada harapan untuk melestarikan tradisi ini.

Dongeng-dongeng dan cerita-cerita tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan anak-anak pada kekayaan budaya dan moral.

Kita dapat bersama-sama mengenalkan generasi mendatang pada keindahan dunia dongeng dan menumbuhkan apresiasi mereka terhadap warisan budaya yang berharga.

Maka dari itu, mari kita ingat kembali masa kecil kita yang penuh dengan dongeng, dan berusaha untuk menjaga tradisi ini tetap hidup.

Semoga kelak anak-anak kita juga dapat merasakan keajaiban dan kebijaksanaan dari cerita-cerita yang telah kita nikmati. (*)

Sumber: