Buruh Bangunan Menjerit, Keluhkan Harga Beras yang Tinggi

Buruh Bangunan Menjerit, Keluhkan Harga Beras yang Tinggi

Buruh Di OKUS Keluhkan Harga Beras--

MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Muaradua, Buay Rawan, dan sekitarnya, yang berada di Kabupaten OKU Selatan, saat ini menghadapi masalah serius akibat lonjakan harga beras, bahan pokok utama dalam kehidupan mereka.

 

Keluhan tersebut terutama dirasakan oleh warga yang berpenghasilan rendah, karena meningkatnya biaya hidup yang semakin merenggut isi dompet mereka.

 

Salah satunya adalah Jau (37), seorang warga Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, yang bekerja sebagai buruh bangunan. Dia mengeluh bahwa kehidupannya semakin sulit karena pengeluarannya tidak sebanding dengan penghasilannya.

BACA JUGA:Kepala Desa Bumi Agung Jaya Salurkan 5.000 Bibit Pinang Batara untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

"Kami, sekarang, harga beras di pasar tidak sesuai dengan penghasilan kami, terutama bagi kami yang berpenghasilan rendah," keluhnya saat diwawancarai oleh wartawan HOS, Sabtu (16/9).

 

Dia mengatakan bahwa perbandingan antara penghasilan dan pengeluaran mereka sangat besar. Mereka harus berjuang untuk mengatasi situasi ini, terlebih lagi ketika harga kebutuhan lain juga semakin mahal.

 

“Harga beras per kilogram paling murah adalah Rp. 12.000 hingga Rp. 14.000, bahkan lebih mahal dari itu. Upah harian kami hanya Rp. 70.000, dan itu juga sudah dikurangi untuk rokok, nasi, dan transportasi," jelasnya.

 

Dalam situasi seperti ini, kami, sebagai rakyat kecil, hanya bisa mengeluh dan memohon kepada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan untuk mencari solusi terkait harga beras ini.

BACA JUGA:Kabel Listrik Samping Rumdin Bupati Terbakar

Sumber: