Kisah Pengkhianatan Sahabat, Pemberontakan Lembu Sora di Kerajaan Majapahit

Kisah Pengkhianatan Sahabat, Pemberontakan Lembu Sora di Kerajaan Majapahit

-foto: IST-

HARIANOKUS.COM - Sebuah kisah tragis mengenai pengkhianatan melibatkan Lembu Sora, yang dulunya merupakan sahabat dekat Raden Wijaya dan memiliki peran signifikan dalam pendirian Kerajaan Majapahit.

Bagaimana mungkin, seseorang yang berkontribusi besar dalam pembentukan kekuatan besar ini, berubah menjadi pemberontak?

Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa pemberontakan Lembu Sora mungkin dipicu oleh ketidakpuasan yang berkembang dan perasaan tertindas selama beberapa tahun.

Konflik politik di dalam istana juga disebut-sebut sebagai salah satu pemicu yang memicu tindakan ekstrem tersebut.

Sangat jelas bahwa Lembu Sora kehilangan dukungan dan keyakinan yang dulu ia nikmati saat bersama Raden Wijaya dalam memimpin Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:Tebu Hitam, Warisan Magis dalam Kepercayaan Masyarakat Indonesia

Situasi ini semakin rumit karena Kerajaan Majapahit sedang mengalami transisi yang sulit setelah kepergian Raden Wijaya.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Lembu Sora mungkin melihat peluang untuk mengambil alih kekuasaan.

Pemberontakan yang digulirkannya berhasil merebut beberapa wilayah penting dari pemerintahan yang sah, memberikan dampak signifikan pada stabilitas Kerajaan Majapahit.

Namun, nasib Lembu Sora berakhir tragis ketika akhirnya ia dikalahkan dan ditangkap. Hukuman mati pun dijatuhkan padanya sebagai ganjaran bagi seorang pengkhianat.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Sumatera Selatan yang cocok untuk menyambut Tahun Baru

Meskipun tindakan Lembu Sora mengancam stabilitas Kerajaan Majapahit, ia tetap dikenang sebagai salah satu pahlawan pembentuk kerajaan ini.

Nama dan jasanya tetap terpatri dalam sejarah, menjadi bagian tak terpisahkan dari awal mula kejayaan Kerajaan Majapahit.

Pemberontakan Lembu Sora mencerminkan salah satu momen krusial dalam sejarah Kerajaan Majapahit, mengingatkan bahwa bahkan sahabat dekat penguasa sekalipun dapat berubah menjadi pengkhianat, melanggar setia yang seharusnya mereka junjung.

Sumber: