Menurun Tetapi Tantangan Tetap, Sekitar 15 Ribu Warga OKU Timur Menganggur, Pemerintah Didorong untuk Intensi

Menurun Tetapi Tantangan Tetap, Sekitar 15 Ribu Warga OKU Timur Menganggur, Pemerintah Didorong untuk Intensi

-FOTO: DOK HOS-

HARIANOKUS.COM - Sebanyak 15 ribu warga Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, saat ini menghadapi pengangguran, mendorong pemerintah untuk lebih agresif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Data terbaru menunjukkan bahwa angka pengangguran ini mencapai 3,96 persen dari total penduduk OKU Timur yang berjumlah 680.000 jiwa yang bukan merupakan angkatan kerja.

Kelompok yang termasuk bukan angkatan kerja melibatkan anak sekolah dan ibu rumah tangga yang secara alami tidak bekerja. Namun, jika ibu rumah tangga tersebut bekerja, mereka akan dimasukkan dalam angkatan kerja atau kategori perempuan yang bekerja.

Angka pengangguran terbuka (TPT) 3,96 persen ini sebenarnya menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2022 TPT mencapai 4,79 persen. Data ini disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKU Timur untuk tahun 2023.

BACA JUGA:Disnaker Klaim Tingkat Pengangguran di OKU Selatan Turun 0,05 Persen

Kepala BPS OKU Timur, Ir H Budiryanto MA, melalui Ketua Tim Statistik Sosial, Surya Wargito, menjelaskan bahwa TPT mencakup warga yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan.

Menurut Surya Wargito, "Rilis akhir tahun ini, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di OKU Timur sebesar 3,96 persen, atau sekitar 15 ribu orang."

Meskipun angka ini menurun dari tahun sebelumnya, OKU Timur masih berada di peringkat ke-11 terbaik untuk TPT di Sumatera Selatan.

Penurunan ini dianggap sebagai pencapaian positif, menurut Surya Wargito, yang menambahkan bahwa OKU Timur menempati peringkat ketiga terbaik di Sumsel dengan penurunan sebesar 0,83 persen dari tahun 2022.

Surya Wargito juga menyoroti fluktuasi TPT dari tahun ke tahun, terutama selama pandemi COVID-19. Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2022 karena dampak modernisasi pertanian, seperti penggunaan combine atau mesin panen padi yang mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan.

BACA JUGA:Angka Pengangguran di OKU Selatan Turun

Namun, pada tahun 2023, TPT kembali turun karena sebagian dari mereka yang sebelumnya menganggur mulai mencari pekerjaan di sektor lain, seperti industri pengolahan dan perdagangan.

Secara demografis, tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh usia produktif (15-21 tahun), terutama perempuan lulusan SMA dan perguruan tinggi.

Surya Wargito menyarankan pemerintah daerah untuk lebih agresif membuka lapangan pekerjaan, khususnya dalam bidang modernisasi dan digitalisasi pertanian, sebagai upaya untuk terus menekan angka pengangguran. (*)

Sumber: