Pengakuan Pendaki Asal Riau Berhasil Selamat dari Erupsi Gunung Marapi

Pengakuan Pendaki Asal Riau Berhasil Selamat dari Erupsi Gunung Marapi

Para Pendaki Yang Berhasil Selamat Dalam Erupsi Gunung Marapi-Desti-

HARIANOKUS.COM - Seorang pendaki asal Riau berhasil selamat dari erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12) lalu. Benget Hasiholan Mare Mare beserta rombongannya dari Mapala Batara Fakultas Hukum Universitas Riau berhasil mendaki Gunung Marapi dan berada di puncak pada saat erupsi terjadi. 

Ketika turun gunung, mereka mendengar suara seperti gemuruh petir yang membahayakan keselamatan mereka.

Berkat kepandaian Benget dalam membaca tanda-tanda, rombongannya dapat menemukan tempat aman.

"Mereka (teman sependaki) menerka itu berasal dari helikopter, petir, ataupun badai.

Di situ saya tidak terlalu menggubris dan menjawab pertanyaan mereka karena saya berusaha mencerna apa yang sedang terjadi," jelas Benget 

Ketika suara gemuruh seperti batu dan detritus mulai terdengar, Benget menyadari itu adalah tanda erupsi.

BACA JUGA:Implementasi Parkir Berlangganan, Kabupaten OKU Selatan Petik Pelajaran dari Tuban

Ia memimpin rombongannya terutama beberapa anggota tim untuk segera bergerak cepat menuju tempat yang aman.

Mereka mengalami luka-luka kecil saat menyelamatkan diri.

Erupsi terjadi pada Minggu (3/12) yang membuat sebanyak 23 orang pendaki meninggal dunia.

Beruntung, Benget dan timnya selamat dari bencana tersebut. 

Kunci untuk selamat adalah mengetahui tanda-tanda bahaya dan memastikan untuk segera menemukan tempat yang aman.

Diketahui, setiap gunung memiliki karakteristik dan bahaya yang berbeda, sehingga perlu dilakukan penelitian dan pengamatan sebelum melakukan pendakian agar terhindar dari bahaya.

Dalam kesaksian Benget, dia mengatakan bahwa getaran dan suara yang dirasakannya tidak normal. Anomali tersebut juga dirasakan oleh anggota timnya.

Sumber: