Modus Penipuan Jual Obat dengan Dugaan Hipnotis Terungkap di Muaradua

Modus Penipuan Jual Obat dengan Dugaan Hipnotis Terungkap di Muaradua

salah satu obat yang dijual pelaku Hipnotis pada korban di OKU Selatan.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Dua individu diduga pelaku hipnotis menggunakan modus menawarkan obat-obatan jenis Paramek untuk memperoleh keuntungan secara curang.

Mereka mengklaim berasal dari Pt. Sidomuncul saat melancarkan aksi penipuan dengan mendatangi rumah-rumah korban menggunakan sepeda motor.

Kedua pelaku, tanpa sepengetahuan korban, mengaku sebagai perwakilan Pt. Sidomuncul dan menyajikan obat-obatan kepada warga.

Salah satu korban, OKT warga Dusun 6, Desa Bumi Agung Jaya, Kecamatan Buay Rawan, mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban hipnotis pada Jumat (29/12).

BACA JUGA:Rutin Panen, Mudah Dijual Warga Tetap Tekuni Pisang

BACA JUGA: TECNO SPARK 20 Series meluncur di Pasar, Dengan Fitur Terbaru dan Harga Terjangkau apa Kehebatannya?

OKT menceritakan bahwa kedua pelaku mendatangi rumahnya dengan menawarkan obat paramek seharga Rp. 800.000, dengan janji berbagai hadiah termasuk etalase, kotak es, dan lainnya.

"Mereka memaksa saya untuk membeli obat tersebut, dan akhirnya saya membayar sebesar Rp. 200.000. Namun, hadiah yang dijanjikan belum juga diterima hingga saat ini," ujar OT pada Minggu (31/12).

Kondisi saat itu membuat korban merasa antara sadar dan tidak sadar, sehingga uang sejumlah tersebut dikeluarkan tanpa sepengetahuan penuh.

BACA JUGA:Wisatawan Melonjak, Akses Lalu Lintas Kendaraan Menuju Kawasan Ranau Sempat Macet

BACA JUGA:Apa Itu Teknologi Lensa Periskop dalam Kamera Android Sekarang ? Ini penjelasannya

"Kami merasa berat untuk membayar, namun kata-kata mereka kami ikuti. Untungnya, kami berhasil menahan pembayaran hingga belum mencapai Rp. 800.000," tambahnya.

Korban berharap agar masyarakat di OKU Selatan lebih berhati-hati agar tidak ada korban lain yang terjebak dalam modus penipuan serupa.

"Kami mengimbau agar jika ada dua orang pria yang melakukan tawaran serupa, masyarakat dapat lebih berhati-hati dan tidak langsung merespons," pungkasnya. (Dal)

Sumber: