Semut dalam Islam, Pejuang Spiritual Kecil yang Terlindungi

Semut dalam Islam, Pejuang Spiritual Kecil yang Terlindungi

Dalam ajaran Islam Semut dihormati sebagai makhluk yang suci dan bertakwa-Poto: Hendri/HOS-

HARIANOKUS.COM - Semut adalah jenis serangga kecil yang biasanya dianggap remeh dan mudah diabaikan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Namun, bagi umat Islam, Semut memiliki peran yang sangat penting. 

Dalam ajaran Islam, semut dianggap sebagai salah satu bala tentara Allah yang terbanyak, dan diberikan perlindungan khusus sebagai makhluk yang suci dan bertakwa.

Seperti yang tertera dalam hadist Nabi, ketika semut menggigit salah satu Nabi, beliau tidak marah dan menyerang semut, melainkan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang. 

BACA JUGA:Gelar Adok dalam Tradisi Turun Menurun Suku Daya Kabupaten OKUS

Nabi tersebut bahkan menegaskan, bahwa membunuh semut sama halnya dengan, membunuh satu umat yang selalu bertasbih kepada Sang Pencipta.

Semut, dianggap sebagai pejuang spiritual kecil yang terlindungi dalam ajaran Islam. Mereka mewakili nilai-nilai kerja keras, keuletan, dan keteguhan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Tidak hanya itu, semut juga menjadi teladan bagi para manusia dalam menjalani hidup yang penuh takwa, keikhlasan, dan kesabaran. 

BACA JUGA:Ditkrimsus Polda Metro Jaya Kembalikan Berkas Perkara Firli Bahuri ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Seperti yang tertera dalam al-Quran surat An-Naml ayat 18-19, "Tatkala mereka sampai di lembah semut itu berkatalah seorang semut, 'Hai semut-semut, masuklah ke sarang-sarangmu, supaya kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari'". 

Sekelompok semut, yang lemah dan kecil bisa menjadi teladan untuk keluar dari zona nyaman, dan mengendalikan lingkungan sekitarnya.

Dalam Islam, melindungi dan menjaga keselamatan semut dianggap sebagai, wujud rasa syukur manusia kepada Sang Pencipta. 

Bila kita ingin semut menghilang dari lingkungan kita, maka ada banyak cara yang lebih bijak untuk menanganinya, seperti membatasi dengan kapur barus atau sejenisnya.

BACA JUGA:Oknum Hakim Dipecat dengan Tidak Hormat Akibat Selingkuh Berulang Kali

Jadi, mari kita belajar dari semut untuk menjadi pejuang spiritual kecil yang terlindungi, dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. 

Sumber: