Sejarah Isra Mikraj dalam Hadits, Momen Penting Nabi Muhammad SAW yang Menetapkan Shalat Lima Kali Sehari

Sejarah Isra Mikraj dalam Hadits, Momen Penting Nabi Muhammad SAW yang Menetapkan Shalat Lima Kali Sehari

Ilustrasi Isra Mikraj.-foto: IST-

HARIANOKUS.COM - Peristiwa Isra Mikraj, saat Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk melaksanakan salat, memiliki sejarah yang signifikan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab, dan pada tahun 1445 H jatuh pada tanggal 8 Februari 2024.

Bagi umat Islam, Isra Mikraj merupakan momen penting yang selalu diingat dan diperingati setiap tahun. Pemerintah Indonesia bahkan menetapkan peringatan Isra Mikraj sebagai hari libur nasional.

Dikutip dari Gramedia.com, Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin, menjelaskan bahwa Isra Mikraj dipicu oleh tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Hal ini terkait dengan ditinggalkannya oleh dua orang yang dicintainya, yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman.

BACA JUGA:Mengulik Kembali Sejarah Jembatan Ampera Ikon Kota Palembang

Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian, ketika Nabi Muhammad SAW berusia 51 tahun, yang juga dikenal sebagai 'amul huzn (tahun kesedihan).

Malam itu, setelah salat isya', Rasulullah SAW beristirahat di Masjidil Haram, di mana malaikat Jibril datang dan dada beliau dibelah.

"Hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air Zam Zam, kemudian dikembalikan ke tempatnya dan dipenuhi dengan iman dan hikmah" (HR Bukhari).

Buraq, kendaraan perjalanan Isra, kemudian datang. Buraq adalah makhluk berwujud hewan, tinggi melebihi keledai dan lebih pendek dari bighal, dengan langkah sejauh pandangannya (HR Muslim).

BACA JUGA:Sejarah Hotel Ranau Indah (RI) dan Fasilitas Eksklusif yang Sebelum Akhirnya di Eksekusi Pembongkaran

Setelah tiba di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad SAW shalat dua rakaat dan memimpin ruh para Nabi.

Setelah keluar dari Masjidil Aqsha, Malaikat Jibril membawa dua wadah minuman, susu dan khamar. Rasulullah memilih susu, dan mi'raj pun dimulai.

Perjalanan melibatkan langit-langit tujuh, di mana Rasulullah SAW bertemu dengan para Nabi, seperti Nabi Adam, Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim.

Di langit ketujuh, Allah memerintahkan shalat lima puluh kali sehari. Setelah musyawarah dengan Nabi Musa, jumlah shalat dikurangi menjadi lima kali sehari.

Sumber: