Intensifikasi Program Pengajian Agama di Lapas Muaradua untuk Rubah Perilaku WBP

Intensifikasi Program Pengajian Agama di Lapas Muaradua untuk Rubah Perilaku WBP

Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B, Muaradua OKU Selatan giatkan pengajian secara rutin.-Foto: Hamdal Hadi/HOS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Lembaga Permasyarakatan Kelas II B di Muaradua, OKU Selatan, tengah mengintensifkan upaya meningkatkan pemahaman keagamaan bagi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) melalui kegiatan pengajian rutin.

Reza Yudhistira Kurniawan, A. Md., IP., SH., M. Si, Kepala Lapas Kelas II B Muaradua, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin setelah pelaksanaan shalat wajib.

"Program pengajian rutin untuk WBP di Lapas Kelas II B Muaradua ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan pemahaman agama mereka," ungkap Reza, pada Minggu, 25 Februari 2024.

Reza menegaskan bahwa program ini dijalankan secara bergilir sesuai jadwal yang telah ditetapkan, namun tetap merata.

BACA JUGA:298 WBP Lapas Muaradua OKU Selatan Ikut Antusias Salurkan Hak Pilih di Pemilu 2024

Tujuannya adalah untuk mendidik para WBP agar menjadi individu yang lebih baik, dengan harapan bahwa kegiatan ini akan membawa perubahan perilaku positif bagi mereka di masa depan.

Lapas Muaradua memiliki tujuan utama untuk membina para narapidana agar mampu mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik, sehingga ketika mereka keluar dari penjara, mereka telah berubah menjadi individu yang lebih baik," tambahnya.

Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa pengajar dalam kegiatan pengajian ini terdiri dari para WBP yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih dalam hal keagamaan.

berbagi pengetahuan dan belajar bersama, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.

BACA JUGA:Setelah Pencoblosan Warga Binaan Lapas Muara Enim Langsung Bebas, Kembali ke Keluarga dan Ingin Mengajar Ngaji

Di samping kegiatan pengajian, Lapas Muaradua juga menyelenggarakan berbagai kegiatan lainnya untuk menjaga kesibukan dan mengurangi kejenuhan para WBP selama berada di dalam lapas.

"Dengan adanya berbagai kegiatan ini, diharapkan para WBP tidak hanya sibuk namun juga memiliki bekal yang cukup ketika mereka menyelesaikan masa hukumannya," tutup Reza. (Dal)

Sumber: