Inilah Kue Istimewa Para sultan Palembang yang Selalu Hadir di Hari Lebaran

Inilah Kue Istimewa Para sultan Palembang yang Selalu Hadir di Hari Lebaran

--

MUARADUA, HARIANOKUS.COM — Di tengah semarak perayaan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Palembang kembali menyajikan kue tradisional khas yang dikenal dengan sebutan "Kue 8 Jam".

Kudapan istimewa ini bukan hanya terkenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena sejarah dan cara pembuatannya yang unik.

Menurut sejarah, Kue 8 Jam merupakan kudapan istimewa para bangsawan di era Kesultanan Palembang.

Kue ini selalu dihidangkan pada saat-saat penting, termasuk perayaan keagamaan dan acara kerajaan.

Hingga kini, tradisi tersebut terus dilestarikan dan kue ini menjadi salah satu simbol kebanggaan kuliner masyarakat Sumatera Selatan.

Nama "Kue 8 Jam" diambil dari cara pembuatannya yang membutuhkan waktu delapan jam hingga matang sempurna.

Proses pembuatan yang lama ini mencerminkan kesabaran dan ketelitian, nilai-nilai yang juga dijunjung tinggi dalam budaya masyarakat Palembang.

Bahan utama dari kue ini adalah telur bebek dalam jumlah banyak, gula pasir, mentega, dan susu kental manis. Tidak seperti kebanyakan kue lainnya, Kue 8 Jam tidak menggunakan tepung terigu sama sekali.

Campuran bahan-bahan tersebut menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang manis legit, membuat siapa saja yang mencicipinya akan merasa terkesan.

BACA JUGA:Nikmati Keistimewaan Pindang Khas Palembang di Warung Mbok War

BACA JUGA:Cuma Pake Ini, Untuk menjadi Content Creator Sangatlah Mudah

"Proses pembuatan Kue 8 Jam memang cukup menantang, tetapi hasilnya sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Rasa manis yang pas dan tekstur yang lembut membuat kue ini selalu dinanti-nantikan saat Lebaran," ujar Siti Rahmawati, seorang ibu rumah tangga yang rutin membuat kue ini setiap tahunnya.

Dalam perayaan Lebaran, Kue 8 Jam biasanya disajikan bersama dengan berbagai hidangan lainnya seperti ketupat, opor ayam, dan aneka kue kering.

Sumber: