Harga Getah Karet di OKU Selatan Tak Stabil, Penderes Karet Mengeluh

Harianokus.com - Fluktuasi harga getah karet di Kabupaten OKU Selatan kembali membuat para penderes karet menghadapi masa sulit. Saat ini, harga jual getah karet tidak stabil dan sering mengalami penurunan signifikan.

Beberapa hari lalu, harga getah karet sempat mencapai Rp9.500 per kilogram. Namun, kini harganya kembali merosot hingga Rp8.000 per kilogram dengan sistem pengambilan langsung oleh pengelola ke kebun karet.

BACA JUGA:Dua Rumah Panggung di Ogan Ilir Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

BACA JUGA:Pagar Laut di Tangerang Dibongkar: Solusi untuk Nelayan yang Terhalang

Kuswanto alias Iwan, warga Desa Datar, Kecamatan Muaradua, mengungkapkan bahwa penurunan harga ini menjadi beban berat bagi para penderes karet yang menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut.

"Kalau kami hanya pekerja upahan, tugas kami menderes dan mengumpulkan getah setiap dua minggu. Ada petugas lain yang bertugas menimbang dan menjual hasilnya," kata Iwan, Senin (27/1/2025).

BACA JUGA:Bencana Longsor dan Banjir Landa Kabupaten OKU Selatan: Intensitas Hujan Tinggi Jadi Penyebab

BACA JUGA:Kopiah Resam Bandar Agung: Warisan Budaya yang Berkah di Bulan Ramadhan

Iwan menjelaskan bahwa harga getah karet memang sering tidak stabil. Ketika harga sempat naik, biasanya hanya berlangsung sesaat sebelum kembali turun. "Baru saja harga naik, sekarang sudah turun lagi. Tapi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini masih lebih baik," tambahnya.

BACA JUGA:Catin Ikuti Bimbingan Pranikah di KUA Buana Pemaca, Bekal untuk Keluarga Sakinah

BACA JUGA:Populasi Ikan Khas Danau Ranau Terancam, Nelayan Keluhkan Penurunan Pendapatan

Meski pendapatan dari menderes karet tidak sebanding dengan pengeluaran, pekerjaan ini tetap dijalani karena sulitnya mencari pekerjaan lain di masa sekarang. "Daripada menganggur, kami memilih bertahan dengan menderes karet," tutupnya.

•  

Sumber: