Addis Ababa dan Flores: Mengubah Pandangan tentang Afrika dan Indonesia

--
HARIANOKUSELATAN - Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, memberikan kejutan bagi para pelancong yang memiliki bayangan tradisional tentang Afrika.
Dengan trotoar lebar, pencakar langit modern, serta taman kota yang tertata rapi, Addis Ababa jauh dari kesan kumuh dan miskin yang kerap melekat pada benua Afrika.
Seorang pelancong yang baru tiba di kota ini mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan Addis Ababa yang begitu pesat. "Ini bukan Afrika yang saya bayangkan. Ini seperti Ruteng dan Bajawa di tahun 2075," ujarnya, membandingkan kota tersebut dengan wilayah Flores yang sejuk dan indah.
Flores sendiri sering dianggap sebagai daerah yang gersang dan panas. Namun, ketika menjelajahi wilayah Ruteng dan Bajawa, pelancong tersebut menemukan keindahan yang menyamai Bali, bahkan lebih sejuk. Perubahan perspektif serupa juga terjadi saat mengunjungi Addis Ababa, di mana modernisasi kota berjalan cepat dan tertata dengan baik.
BACA JUGA:Polda Sumsel Tangkap Bandar Narkoba di OKU Selatan, Sita 2,8 Kg Sabu dan Senpi Rakitan
BACA JUGA:Timnas U-20 Tersingkir dari Piala Asia, Indra Sjafri Siap Dievaluasi
BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Begini Faktor Penentu dan Tips Membeli yang Baik
Bandara internasional Addis Ababa yang terletak dekat dengan pusat kota mempermudah akses wisatawan untuk melihat geliat pembangunan di Ethiopia. "Saya bersyukur bisa datang ke Addis Ababa tahun ini, bukan 20 tahun lagi, agar bisa melihat langsung awal kebangkitan Ethiopia," lanjutnya.
Tidak hanya pembangunan infrastruktur, pertumbuhan komunitas Tionghoa di Addis Ababa juga semakin terlihat. Kawasan yang disebut sebagai China Town mulai berkembang dengan hadirnya toko dan restoran berbahasa Mandarin. "Kami makan malam di sebuah restoran bernama China Town yang menyajikan hot pot khas Sichuan. Banyak pengunjung di sana berasal dari Sichuan dan Beijing," ungkapnya.
Selain itu, pengamatan terhadap warga lokal menunjukkan bahwa wanita Ethiopia memiliki ciri khas kecantikan yang berbeda dibandingkan dengan wanita Afrika lainnya. "Mereka memiliki wajah lonjong, dagu lancip, bibir tipis, dan dahi lebar. Kulitnya memang hitam, tetapi tidak legam. Wajahnya mengingatkan saya pada Cleopatra sebelum operasi plastik," ujarnya sambil bercanda.
Perjalanan ini menegaskan bahwa dunia terus berubah dan berkembang. Apa yang selama ini diyakini tentang suatu tempat belum tentu sesuai dengan kenyataan. Baik Flores maupun Addis Ababa telah mengajarkan bahwa keindahan dan kemajuan bisa ditemukan di tempat yang tidak terduga
Sumber: