”Terkait riwayat penyakit penyerta lain, kami masih menunggu hasil investigasi Komda KIPI, kami juga baru tahu kalau siswa tersebut memiliki riwayat kekerdilan,” ujar Irvan Nur Fauzy.
Baca Juga Dipancing Nikita Mirzani! Gisella Anastasia Bilang Set Set Set Enak di Dalam
Baca Juga Lampu Kamar Dimatikan, Nenek-nenek 60 Tahun Diperkosa, Begini Pengakuan Dari Tersangka itu
Baca Juga Indomaret Kecamatan Buay Pemaca Diserbu Warga
Pihaknya berharap dengan kejadian tersebut, tidak membuat orang tua siswa takut anaknya divaksinasi, selama mereka terbuka dan rutin memeriksakan kesehatan keluarga termasuk anak yang akan mendapatkan vaksinasi.
”Jangan takut anak mendapatkan vaksinasi, karena selama ini, kasus KIPI kecil kemungkinan terjadi selama penerima tidak mengidap atau memiliki riwayat penyakit penyerta. Kami mengimbau orang tua untuk terbuka, ketika anak memiliki penyakit penyerta segera beritahukan,” ucap Irvan Nur Fauzy.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Cianjur, mencatat tiga kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Satu orang di antaranya meninggal dunia selang beberapa hari mendapatkan imunisasi dan dua orang lainnya mengalami lumpuh sementara.
Sekretaris Dinkes Cianjur Yusman Faisal di Cianjur menambah kasus KIPI berat menimpa dua orang dewasa warga Kecamatan Bojongpicung dan Mande. Yakni sempat mengalami lumpuh selama beberapa bulan, namun setelah mendapat penanganan kembali normal.