Musyawarah antar keluarga yang melibatkan kedua belah pihak yang menjalani perkawinan, serta pentingnya silaturahmi dan ta’aruf dalam konteks Adok.
BACA JUGA:Suku Tengger, Kekayaan Adat dan Budaya Indonesia
Adok bukan hanya sekadar gelar, melainkan juga mencerminkan sejarah, status keturunan, dan tingkah laku seseorang.
Diberikan dengan cermat, gelar Adok menjadi tanda pengakuan masyarakat terhadap perubahan status dari lajang menjadi berkeluarga.
Oleh karena itu, dalam keseharian, masyarakat Suku Daya cenderung memanggil seseorang dengan menggunakan gelar Adok, menggantikan panggilan nama asli mereka.
Kaya akan nilai adat-istiadat, tradisi pemberian gelar Adok menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Suku Daya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. (*)