Harianokuselatan.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, terus menggiatkan promosi kain tenun khas daerah, Kawai Kanduk, agar lebih dikenal masyarakat luas.
BACA JUGA:TPID OKU Selatan Gelar Rapat Evaluasi Kinerja 2024 dan Rencana Kerja 2025
BACA JUGA:Gerak Serentak, Polres OKU Selatan Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan Nasional
Ketua Dekranasda OKU Selatan, Isyana Lonetasari Popo, di Muaradua, Senin (20/1), menyampaikan bahwa Kawai Kanduk merupakan kain tenun asli Sumatera Selatan yang keindahannya tidak kalah dengan kain Songket Palembang.
Dalam penggunaannya, kain Kawai Kanduk sering dijadikan sebagai seragam kebesaran untuk pengantin laki-laki dan perempuan dalam adat Suku Daya, Kabupaten OKU Selatan. Selain itu, kain ini juga digunakan untuk dekorasi rumah seperti sarung bantalan kursi, taplak meja, hingga hiasan dinding.
Isyana menambahkan bahwa kain ini telah mendapatkan hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI.
"Hak cipta ini diakui sebagai karya seni pakaian adat khas Kabupaten OKU Selatan," ungkapnya.
Dekranasda bersama Pemkab OKU Selatan terus mempromosikan kain ini melalui berbagai festival, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, mereka juga mengembangkan motif dan corak baru, seperti dedaunan, burung walet, burung merak, dan burung merpati, yang melambangkan ciri khas daerah.
BACA JUGA:Destinasi Arung Jeram Terbaik di Danau Ranau
BACA JUGA: Jajanan Pasar Legendaris Mulai Langka, Seperti Bugis dan Ketan
"Pembuatan Kawai Kanduk dimulai dengan membentuk pola motif, disulam menggunakan benang emas, lalu ditenun dan dibordir hingga menjadi kain yang indah," jelas Isyana.
Sebagai identitas khas OKU Selatan, beberapa motif kain juga melambangkan enam suku yang ada di kabupaten tersebut, semakin memperkaya nilai budaya kain tenun Kawai Kanduk.