Mengenal Keistimewaan Kawai Kanduk OKUS, Pesona Tersembunyi yang Tidak Kalah Cantik dari Songket Palembang

Mengenal Keistimewaan Kawai Kanduk OKUS, Pesona Tersembunyi yang Tidak Kalah Cantik dari Songket Palembang

Kain khas Kabupaten OKU Selatan Kawai Kanduk, yang disebut memiliki pesona tidak kalah bagus dari Songket Palembang.-Instagram: Dekranasda OKUS-

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Dalam penuturan Adrian Chandra Faradhipta, banyak orang mengenal Kain Songket Palembang sebagai hasil tenunan khas Sumatra Selatan yang menakjubkan.

Benang emas dengan berbagai warna telah memberikan sentuhan kemewahan dan keagungan pada kain tenun ini.

Namun, tahukah bahwa terdapat kain tenun asli dari Sumatra Selatan yang tak kalah mempesona dengan Kain Songket Palembang, yaitu Kain Kawai Kanduk yang berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

BACA JUGA:Danau Rakihan, Antara Mistis dan Keindahan yang Tersembunyi di OKU Selatan Sumsel

Kain Kawai Kanduk adalah sebuah warisan seni dan budaya, sebuah karya kain yang berasal dari Suku Daya (bukan Suku Dayak di Kalimantan), dan sering digunakan oleh Suku-suku Seminung lainnya seperti Suku Ranau dan Suku Aji.

Sebagai seseorang yang memiliki keturunan dari Suku Daya, ia dengan bangga memakai Kain Kawai Kanduk ini.

"Saya sering mengenakannya untuk berfoto bersama keluarga, mengikuti kontes duta pariwisata di Sumatra Selatan, dan bahkan memakainya di luar negeri saat mengikuti program pertukaran pemuda," ungkapnya.

So, Ingin tahu lebih dalam mengenai Kain Kawai Kanduk? Mari kita jelajahi informasinya.

Berasal dari istilah dalam bahasa Suku Daya, "Ka Wai" atau "Ke Sungai" dan "Kanduk" dari akar kata "Nduk" yang berarti Ibu atau "Nganduk" yang berarti prosesi adat saat pengantin perempuan membersihkan diri.

Kain Kawai Kanduk, sebenarnya, terdiri dari dua potong kain yang digunakan oleh pengantin perempuan yang baru menikah untuk membersihkan diri di sungai, melambangkan pembersihan diri.

Kain Kanduk adalah kain yang dikenakan di kepala pengantin, sedangkan Kain Kawai adalah kain yang dikenakan di tubuh pengantin.

Seiring perkembangannya, Kain Kawai Kanduk diadopsi sebagai seragam resmi untuk pengantin pria dan wanita dalam adat Suku Daya.

BACA JUGA:Takdir dan Legenda: Asal Usul Danau Ranau dan Duel Mematikan Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat

Dalam hal motif dan bahan, kain ini menggunakan bordiran benang emas dengan motif bunga-bunga dan saluran khas Suku Daya.

Warna-warnanya cenderung emas, merah marun, dan hitam yang melambangkan kebijaksanaan dan keberanian.

Banyak yang menyamakan Kain Kawai Kanduk dengan Kain Tapis Lampung, dan memang ada persamaan.

Suku-suku di Lampung memiliki akar yang sama dengan Suku Daya, Suku Aji, dan Suku Komering.

Adat, budaya, dan bahasa memiliki banyak persamaan, tetapi perbedaan mencolok terletak pada motif dan warnanya.

Kain Tapis cenderung menggunakan motif hewan seperti gajah dan tumbuhan, sementara Kain Kawai Kanduk memiliki motif seperti intan dan saluran khas Suku Daya. Benang emas dalam Kain Tapis jauh lebih dominan daripada dalam Kain Kawai Kanduk.

Sejarah Perkembangan Kain Kawai Kanduk.

Warisan Wastra Kawai Kanduk ini telah ada selama ratusan tahun.

Sejak Suku Daya menetap di Kabupaten OKU Selatan. Dia mendapat informasi ini langsung dari para tetua keluarga.

"Bahkan, keluarga kami memiliki Kain Kawai Kanduk yang diwariskan dari generasi ke generasi, digunakan saat proses adat pemberian gelar adat "Adok" (untuk laki-laki) atau "Ini" (untuk perempuan)," jelasnya.

Dia juga bercerita, jika Istrinya bahkan pernah mengenakan kain warisan yang telah berusia ratusan tahun saat menerima gelar adat Suku Daya.

"Saat kami menyelenggarakan acara Ngunduh Mantu di kampung halaman saya di Muaradua," tambahnya.

Di era modern ini, dengan bantuan Ketua Dekranasda Kabupaten OKU Selatan serta dukungan perancang busana, pengrajin, dan seniman lokal.

Kain Kawai Kanduk mengalami transformasi menjadi pakaian siap pakai yang indah dan elegan untuk berbagai acara atau kehidupan sehari-hari.

Motif-motif kain adat ini bahkan telah diterapkan dalam pakaian PNS di Kabupaten OKU Selatan, serta dalam tas, sepatu, masker, gedung sekolah, dan fasilitas umum lainnya di daerah tersebut.

Tidak jarang, perwakilan Sumatra Selatan dalam kontes Pemilihan Putri Indonesia juga mengenakan Kain Kawai Kanduk.

BACA JUGA:TPPKK Kabupaten OKU Selatan Tampilkan Lada di Festival Rempah

Kain-kain indah ini juga telah diaplikasikan dalam bentuk tas, clutch, tempat tisu, dan lainnya.

Ragam warna juga semakin berkembang, tidak hanya merah, hitam, dan emas.

Tetapi juga mencakup warna cerah seperti hijau muda dan ungu muda, menambah kesan ceria dan cantik.

Dibandingkan dengan Kain Songket Palembang, Kain Kawai Kanduk tidak kalah cantik dan memukau.

Sumber: