Polemik Pembangunan Dermaga RS Pratama Makarti Jaya, Banyuasin: DPRD dan Pemkab Berselisih

Sabtu 01-02-2025,10:01 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Winda

Harianokus.com -Polemik terkait pembangunan dermaga di Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, memanas setelah unggahan viral dari anggota DPRD Banyuasin, Herawaty Adok. Anggota Fraksi Golkar ini mengungkapkan kekecewaannya atas penolakan pemerintah daerah terhadap pembangunan dermaga yang dinilai sangat penting bagi akses pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Dalam unggahan di media sosial pada Kamis (30/1/2025), Herawaty menyampaikan kritik pedas kepada pemerintah daerah yang menganggap pembangunan dermaga belum mendesak. Padahal, dermaga tersebut menjadi akses utama bagi pasien dan tenaga medis. "Beberapa tahun lalu kami sidak ke RS Pratama di Makarti Jaya terkait laporan dermaga yang rusak parah," tulisnya.

Herawaty menjelaskan bahwa dermaga yang telah diajukan melalui dana pokok pikiran (pokir) DPRD terus diabaikan. Ia mempertanyakan apakah pemerintah hanya akan bertindak jika dermaga tersebut ambruk dan menelan korban jiwa. "Jelas-jelas kita minta, tapi belum tentu dikasih. Apa harus menunggu roboh dulu baru dianggap penting?" ujarnya.

BACA JUGA:Gempa Bumi di Samudera Hindia, Aceh Selatan, Tidak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA:Berhasil Bongkar Peredaran Obat Terlarang di Toko Kelontong Sawah Besar

Dermaga yang rusak parah menjadi perhatian karena pentingnya infrastruktur ini dalam menunjang layanan kesehatan, terutama untuk mengangkut pasien dalam kondisi darurat. Meskipun begitu, pemerintah daerah menganggap pembangunan dermaga belum menjadi prioritas anggaran, memicu perdebatan di antara legislatif dan eksekutif.

Unggahan Herawaty mendapat respons luas dari masyarakat, termasuk komentar pedas dari warganet. Salah satu pengguna media sosial, Parian Si Kini, menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat kecil.
"Kadang menurut mereka tidak penting karena mereka tidak merasakan. Lewat dermaga ini seperti lewat jembatan Sirotol Mustaqim, apalagi kalau membawa pasien dalam kondisi darurat," tulisnya.

BACA JUGA:Berhasil Bongkar Peredaran Obat Terlarang di Toko Kelontong Sawah Besar

BACA JUGA:Komisi X DPR RI Serap Aspirasi Kebijakan Pendidikan di Sumatera Selatan

Wakil Ketua II DPRD Banyuasin, Irian Setiawan, mengonfirmasi bahwa proposal pembangunan dermaga memang pernah diajukan. Namun, ia menerima kabar bahwa pemerintah daerah membatalkan rencana tersebut tanpa memberikan alasan jelas.
"Saat itu aku janjikan, Insya Allah, tahun depan kita lihat anggarannya. Tapi tiba-tiba ada telepon dari Kapolsek bahwa pembangunan dibatalkan oleh Pemkab," ungkapnya.

Hingga kini, rencana pembangunan dermaga masih terkatung-katung, tanpa kejelasan kapan akan direalisasikan.

Perdebatan ini memperlihatkan ketidaksepahaman antara DPRD dan Pemkab dalam menentukan prioritas pembangunan. DPRD menilai dermaga sebagai kebutuhan mendesak, terutama karena berkaitan dengan keselamatan pasien. Namun, Pemkab tampaknya memiliki pertimbangan berbeda yang belum dijelaskan secara transparan ke publik.

BACA JUGA:Dugaan Keterlibatan Kurir Shopee dalam Pengiriman Rokok Ilegal: Modus Operandi dan Tantangan Pengawasan

BACA JUGA:BPBD OKU Selatan Perpanjang Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor Hingga Maret 2025

Dengan viralnya isu ini, masyarakat Banyuasin berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret untuk memperbaiki dermaga. Akses kesehatan yang aman dan memadai menjadi kebutuhan mendesak bagi warga Makarti Jaya. Kejelasan anggaran dan realisasi proyek ini diharapkan dapat menjadi prioritas dalam waktu dekat.

Tags :
Kategori :

Terkait