Sambut Tahun Baru Islam, FKPAI Gelar Muhasabah

Sambut Tahun Baru Islam, FKPAI Gelar Muhasabah

Muhasabah Dzikir dan Do’a bersama di depan halaman Kantor Kemenang, Rabu (03/8).--

MUARADUA - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1444 H/2022, Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Non PNS menggelar Muhasabah Dzikir dan Do’a bersama di depan halaman Kantor Kemenang, Rabu (03/8).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU Selatan H. Syarif, S. Ag,. M. Pd.I, yang didampingi oleh Kasubbag TU, H. Dapik Purnayuda, S. Pd.I'., M.M.

Kemudian, para Kasi, Kepala KUA serta 112 PAI Non PNS se-Kabupaten OKU Selatan. Kegiatan Muhasabah ini menghadirkan Penceramah Ky.Imam Sugiarto dari Batumarta.

Dalam laporan Ketua Panitia, Hendra Joneta mengatakan, bahwa kegiatan muhasabah, dzikir dan do’a bersama ini atas dukungan Kemenag OKU Selatan sehingga acara ini bisa terselenggara. “Sekali lagi kami mengucapkan banyak terimakasih,” ujarnya..

Dalam kesempatan itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU Selatan H. Syarif, S. Ag,. M. Pd.I dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini yang digagas oleh FKPAI Kabupaten OKU Selatan.

“Inilah bentuk kerjasama, dan pagi hari ini kita bermuhasabah serta mengevaluasi serta menundukan diri, dalam setahun lalu apa yang kita telah lakukan sudah benar apa tidak diharapkan dengan kita bermuhasabah kedepan akan lebih baik lagi,” tuturnya.

Disamping itu juga, ucapnya, 112 PAI Non PNS Kabupaten OKU Selatan merupakan corong sang pencerah dimasyarakat, dan garda terdepan dari kementerian agama dalam pelaksanaan program moderasi beragama  yang sedang di gaungkan oleh Menteri Agama.

Kemudian, dirinya berharap agar penyuluh agama mampu menjadi Kopasusnya kementerian agama dalam memberi pemahaman moderasi beragama, karena mereka yang langsung berinteraksi dengan masyarakat.

“Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat. Moderasi beragama merupakan jalan tengah dalam pemahaman dan pengamalan agama. Jangan salah sebut dan miss persepsi dengan moderasi agama, karena agama sendiri sudah moderat,” tutur Syarif.

Dirinya juga mengatakan banyak orang salah paham bahwa moderasi beragama itu menyasar pada agamanya, namun bukan seperti itu. Yang dimoderasi itu cara dalam beragama. Setiap ajaran agama apapun pastilah bermuatan moderat.

Namun menurutnya banyak penganut agama yang memahami dan menyikapi dan mengamalkan ajaran agamanya cenderung ekstrem kanan atau ekstrem kiri.

“Sasaran moderasi beragama bukan hanya untuk umat Islam saja, tapi menyasar semua umat beragama agar menjadi perekat, saling menghargai, memuliakan dan saling menyayangi,” tandas Syarif. (dal)

Sumber: