Tiga Tahun Realisasi Dana Desa di Gedung Ranau Diduga Bermasalah, Warga Teriak Korupsi

Realisasi Dana Desa Diduga Bermasalah, Warga Gedung Ranau Bongkar Kejanggalan-Fhoto:ist-
Harianokus.com– Realisasi Dana Desa (DD) di Desa Gedung Ranau, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten OKU Selatan, kembali jadi sorotan tajam. Program ketahanan pangan yang seharusnya menopang pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan warga, justru diduga kuat dipermainkan oleh oknum pemerintah desa.
Dana ratusan juta rupiah yang dialokasikan tiap tahun untuk infrastruktur, peningkatan SDM, hingga pengadaan hewan ternak, disebut-sebut tak sesuai dengan laporan pertanggungjawaban.
BACA JUGA:Disbudpar OKU Selatan Bahas Tata Cara Lamaran Adat Suku Kisam
BACA JUGA:Memasuki Satu Pekan, Pertamax Langka di OKU Selatan
Pada 2022 dan 2023, pemerintah desa menganggarkan pengadaan sapi beserta kandang. Tahun 2023 disebut empat ekor sapi, sedangkan 2024 sebanyak enam ekor sapi dengan nilai anggaran tak jauh berbeda. Ironisnya, sapi yang ada justru dijual tanpa laporan yang jelas.
“Semua sapi hasil pengadaan malah dijual. Kami tidak tahu uangnya ke mana, laporan juga tidak ada,” ujar GM, salah satu warga, Minggu (28/9).
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Mulai Jalan di OKU Selatan
BACA JUGA:Antusias Wajib Pajak Kendaraan di OKU Selatan Meledak Sejak Program Pemutihan
WG, warga lainnya, menambahkan pada 2024 pemerintah desa kembali menganggarkan Rp49,8 juta untuk dua ekor sapi dan pembangunan kandang. Faktanya, sapi hanya ditempatkan di kandang lama, sementara sisa anggaran lebih dari Rp100 juta disebut dialihkan untuk pembangunan jalan usaha tani di Dusun 1.
“Nyatanya, tak ada satu pun jalan yang dibangun. Itu hanya alasan. Pembangunan fisik sama sekali tidak terlihat,” tegasnya.,
BACA JUGA:500 Personel Gabungan Amankan Demo Mahasiswa di OKU, Tuntut DPR Dibubarkan dan Reformasi Polri
BACA JUGA:Raya Balita Sukabumi Meninggal, RS Jelaskan Infeksi Cacing Parah yang Dialaminya
Keterangan serupa juga datang dari warga Dusun 2. Mereka mengaku tidak pernah melihat adanya pembangunan tambahan di tahun yang sama. Padahal jalan Dusun 2 dan Dusun 5 memang sudah ada dengan anggaran tersendiri senilai Rp312 juta.
Bukan hanya soal sapi dan jalan, pengadaan tenda dan perlengkapan pun jadi tanda tanya besar. Warga hanya melihat dua terpal seadanya, padahal laporan pertanggungjawaban DD mencatat realisasi tenda dan panggung.
“Itu jelas manipulasi. Tenda dan panggung tidak pernah ada,” ungkap seorang warga.
Tak berhenti di situ, proyek rabat beton di Dusun 5 yang baru selesai beberapa bulan lalu kini sudah rusak parah. “Jalan memang ada, tapi kualitasnya sangat buruk. Belum lama dipakai sudah hancur. Ada permainan dalam pengerjaannya,” sesal AS, warga setempat.
BACA JUGA:Tips Pilih Perlengkapan Kamar Mandi, Paloma Sajikan Promo Menarik di Blibli
BACA JUGA:Antusias Wajib Pajak Kendaraan di OKU Selatan Meledak Sejak Program Pemutihan
Sikap Kepala Desa Gedung Ranau juga menuai kritik. Saat tim kontrol sosial mencoba meminta klarifikasi, sang kades memilih berdiam diri di dalam rumah dan enggan keluar. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik penyalahgunaan kewenangan.
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum (APH) turun tangan mengusut tuntas dugaan korupsi berjamaah tersebut.
“Dana Desa itu hak rakyat, bukan untuk dipakai memperkaya diri sendiri. Kalau terbukti, oknum harus diproses hukum,” tegas warga dengan nada geram.
Sementara itu, Tugino, Kepala Desa Gedung Ranau, saat dikonfirmasi membantah tuduhan tersebut.
“Program ketahanan pangan berjalan baik. Jangan mengkambinghitamkan warga. Semua sudah sesuai aturan,” kilahnya.
Sumber: