Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muaradua Hasilkan Berbagai Kerajinan Tangan

Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muaradua Hasilkan Berbagai Kerajinan Tangan

Foto: Berbagai kerajinan tangan yang dihasilkan Warga Binaan Lapas Kelas II B Muaradua.--

MUARADUA - Diantara program pembinaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muaradua saat ini yaitu memberikan Bimbingan Kerja (Biker) bagi warga binaan yang ada di Lapas Muaradua .

Hal ini bertujuan selain untuk mengembangkan berbagai kreativitas yang dimiliki oleh setiap warga binaan, juga diharapkan ilmu pelatihan kerja yang didapatkan nantinya akan bermanfaat positif bagi warga binaan yang ada di Lapas Muaradua setelah selesai menjalani hukuman di Lapas setempat.

Berdasarkan pantauan wartawan harianokus.com saat meliput acara Pemberian SK Remisi HUT RI Ke 77 Tahun 2022, terlihat berbagai kerajinan tangan hasil berupa Miniatur Kapal Penisi, Miniatur Rumah adat yang terbuat dari tusuk sate, tas gandeng serta gelang tangan dipajang oleh pihak lapas Muaradua.

Hasil karya yang ada dan dipanjang oleh pihak Lapas merupakan hasil karya anak anak biker yang ada di lapas Muaradua

Kepala Lapas Kelas II B Muaradua, Reza Yudhistira Kurniawan, Amd.Ip, SH, M.Si., melaui Kasubbid Biker Lapas, Krisna Adiwibowo menjelaskan berbagai karya kerajinan tangan seperti Kapal penisi dan Rumah Adat yang terbuat dari tusuk sate yang dipajang oleh Lapas pada hari tersebut merupakan hasil karya dari Warga Binaan Lapas Muaradua yang tergabung dalam Biker.

Disampaikannya pihak Lapas Muaradua memiliki ppogram yaitu memberikan pelatihan kerja kepada warga binaan yang telah memasuki masa asimilasi atau telah menjalani hukuman selama 2/3 masa penahanan yang saat dinilai memiliki minat atau keahlian seperti membuat berbagai kerajian tangan untuk terus dibina dan dikembangkan sehingga bisa menghasilkan hal-hal yang positif.

"Kita dari pihak Lapas bekerja sama dengan pihak ketiga, baik dari CV dan beberapa Dinas seperti Dinas Perikanan dan Perkebunan untuk memberikan pelatihan kerja kepada warga binaan.

Pelatihan kerja yang diberikan, jelasnya, bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri warga binaan sehingga bisa bermanfaat  positif baik saat berada di lapas atau di kemudian hari saat mereka bebas.

Berbagai hasil kerajinan tangan yang dihasilkan oleh anak-anak Biker Lapas, jelasnya dibuat di dalam Lapas. Hasil karya yang dibuat akan dijual untuk umum dan hasil penjualannya sebagian diberikan kepada anak-anak selaku pembuat hasil karya kerajinan tangan tersebut.

“Untuk bisa direkrut dalam anggota Biker Lapas syaratnya harus telah menjalani 2/3 masa penahanan. Jika belum, maka meski memiliki keahlian warga binaan itu belum bisa direkrut menjadi anggota Biker Lapas," ucapnya.

Sementara itu, Min, salah satu Warga Binaan Lapas Muaradua yang tergabung dalam Biker Lapas mengaku senang bisa bergabung dalam Biker Lapas Muaradua.

"Dengan adanya kegiatan membuat kerajinan tangan yang ada di Lapas, setidaknya bisa mengurangi rasa jenuh dan bosan saat dalam Lapas, karena setidaknya warga binaan ada kegiatan,” tuturnya. (DK)

Sumber: