Event SRGF ke 4 Dinilai Tak Sesuai Ekspektasi

Event SRGF ke 4 Dinilai Tak Sesuai Ekspektasi

Penyelenggaraan SRGF ke 4 yang terlihat sepi pengunjung, Sabtu (12/11/2022). Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.--

BANDING AGUNG - Event tahunan berskala Internasional berupa Sriwijaya Grand Fondo (SRGF) yang merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu kemarin (12/11/2022) resmi digelar.

 

Namun sayangnya perhelatan SRGF tahun ke 4 tahun yang dipusatkan di Icon Danau Ranau Kabupaten OKU Selatan tahun 2022 ini dinilai tak sesuai ekspektasi atau harapan, impian dan yang dicita-citakan.

 

Dengan kata lain penyelenggaraan SGRF tahun 2022 ini dinilai sepi sehingga dianggap kurang meriah.

 

 BACA JUGA:Sriwijaya Ranau Grand Fondo 2022 Diikuti Beberapa Negara, Popo Ali: Alhamdulillah, Peserta Meningkat

 

Pasalnya dari pantauan Harian OKU Selatan (HOS) dilapangan, kegiatan SRGF yang digelar tahun ini terlihat cukup sepi, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

 

Padahal saat diluncurkannya program SRGF yang dimulai sejak beberapa tahun lalu, peserta hingga masyarakat yang menyaksikan cukup padat kendati masih dalam suasana Covid-19.

 

Sedangkan pada Tahun 2022 ini, wabah Corona telah melandai, namun minat masyarakat tampak menurun untuk ikut serta dan menyaksikan kegiatan tersebut.

 

 BACA JUGA:Ketua Dewan OKU Selatan, Ikut gowes Bersama Guburnur Sumsel, Ramaikan Sriwijaya Ranau Gren Fondo 2022

 

Dimana, dari data yang didapat Harian OKU Selatan, peserta yang mendaftar dalam event ini hanya 1800, dan para peserta yang ikut stat hanya mencapai 600.

 

Sementara pihak penyelenggaran dalam hal ini Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan melalui MC ketika pembukaan SGRF berlangsung menyebutkan jumlah peserta yang mengikuti event ini mencapai 3000 peserta.

 

Terkait hal ini, CN, salah satu penonton yang hadir menyaksikan kegiatan tersebut menyatakan bahwa kegiatan SRGF Tahun ini sangat mengecewakan lantaran dilapangan terlihat sepi.

 

"Kalau dibandingkan pada tahun lalu sangat jauh beda. Kalau tahun-tahun sebelumnya padat, pesertanya banyak dan penontonnya pun membeludak. Namun untuk tahun ini lihat aja dilapangan, masih longgar, malah banyak petugas keamanan dibandingkan penonton," ucapnya.

 

Ironisnya lagi dibalik kemegahan event SGRF berskala internasional ini, salah satu Kepala Desa (Kades) diwilayah Banding Agung mengaku bahwa dirinya bersama rekan lainnya tak mengetahui secara resmi jika ada event tersebut.

 

"Kawan-kawan ini tidak tahu secara resmi kalau ada event, tapi kami tahu dari media sosial. Artinya, tidak ada koordinasi dengan kami, sehingga tidak para Kades tidak ada yang hadir," ucap Kades yang tak ingin disebutkan identitasnya.

 

Ia menyampaikan jika adanya koordinasi dengan para Kades Ranau raya maka pihaknya sedikit banyak dapat membantu untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat.

 

"Kalau memang ada pemberitahuan secara resmi dengan kami para Kades di Ranau Raya ini pasti ramai, berhubung kami saja tidak tahu sehingga masyarakat tidak banyak tahu kalau ada acara," tegasnya.

 

Sementara itu, salah satu organisasi di OKU Selatan yang tak disebutkan identitasnya menyebutkan bahwa pelaksanaan SRGF tahun ini terbilang gagal.

 

"Kalau kami menilai kegiatan ini gagal, karena serba grabak grubuk. Selain itu desa-desa dan juga sekolah-sekolah juga tidak dilibatkan," ucapnya.

 

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan OKU Selatan Jos Akherman, S. STP., M. Si, menyebutkan untuk jumlah peserta SGRF tahun 2022 ini jumlahnya mencapai 3000 peserta.

 

Jumlah tersebut, terang Jos, didapat dari data Online dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

 

“Data online dari Dispar Sumsel jumlah pesertanya 3000,” ujar Jos. (dal)

Sumber: