Rame-rame Kompak Bantu Bocah Pederita Bocor Ginjal

Rame-rame Kompak Bantu Bocah Pederita Bocor Ginjal

Redy Nicaldo (15) bocah penderita Bocor Ginjal saat dibawa ke RSUD MUaradua untuk mendapatkan pengobatan.--

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan bersineegi dengan beberapa leading sektor untuk membantu perobatan bocah yang terserang penyakit bocor ginjal sejak 10 tahun silam.

 

Kekompakan itu sendiri dilakukan oleh Polres OKU Selatan melalui Kapolsek Buay Pemaca, Iptu Antoni Steven' SH., M.M, Camat Buay Pemaca Sainal Sagiman, SE, Kepala UPT Puskesmas Buay Pemaca, Lindawati, SKM., M.M, yang turun tangan langsung untuk memberikan pelayanan prima kepada bocah tersebut.

 

Diketahui, bocah itu sendiri bernama Redy Nicaldo (15) yang berstatus pelajar dan merupakan anak dari pasangan suami istri Rizal Amin (42) dan Rosdalena (41) warga Dusun Tiga, Desa Sinar Napalan Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan.

 

Kapolsek Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan Iptu Antony Steven, SH., M.M menyampaikan bahwa pihaknya menerima informasi dari masyarakat dimana ada anak yang menderita penyakit ginjal sudah sepuluh tahun lebih.

 

"Untuk memastikan informasi itu, upaya pertama kami perintahkan personil Polsek Buay Pemaca untuk mencari informasi dan kebenaran atas informasi tersebut, melakukan sambang dan silahturahmi sekaligus membesuk warga Desa Sinar Napalan yang menderita sakit ginjal tersebut," ucap Kapolsek, Selasa (31/1/2023).

 

Setelah mendapatkan informasi tersebut, ungkapnya jajaran Polsek Buay Pemaca berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Buay Pemaca dan Pemerintah Desa Sinar Napalan, kemudian bersama-sama membantu agar kiranya anak tersebut (Redy Nicaldo) bias mendapatkan pertolongan dan perawatan atas penyakit yang dideritanya.

 

"Kami Polsek Buay Pemaca bersama Camat melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial OKU Selatan dan Dinas Kesehatan OKU Selatan terkait solusi bagaimana agar penyakit yang diderita anak tersebut. Dan pada akhirnya anak itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Muaradua," terangnya.

 

Ia menambahkan, selama ini kedua orang tua bocah itu sendiri telah berupaya melakukan pengobatan untuk putranya. Hasil dari keterangan dan informasi orang tuanya, sudah sebanyak empat kali di bawa ke RSUD Muaradua namun anak tersebut tidak di rawat secara insentif, dimana hanya dilakukan perobatan jalan saja. Dan suatu ketika Risal mengalami kambuh pernah dibawa ke dokter Erick dan setelah mendapatkan pengobatan dan pertolongan dibawa pulang.

 

"Kalau melihat dari faktor ekonomi kedua orang tuanya sangatlah miris dan membuat hati kami sangat terpanggil. Dimana pengorbanan kedua orang tuanya telah melakukan berbagai upaya untuk perobatan anaknya," ucapnya.

 

Karena, kebun salah satu milik keluarga mereka sudah terjual untuk berobat anaknya, dan bahkan lebih mirisnya lagi keadaan ekonomi mereka rumah yang sebelumnya sudah permanen mereka jual dan belikan rumah yang cukup sederhana dan sisa uang dari jual rumah dipergunakan untuk perobatan dan menyambung kehidupan sehari hari.

 

“Profesi bapaknya Risal sendiri saat ini hanya adalah tambal ban. Ini dilakukan untuk menyambung perekonomian kehidupan sehari hari dan menabung untuk pengobatan anaknya,” tuturnya.

 

Pihaknya, jelas Kapolsek, selaku anggota Polri sangat terpanggil dimana sebagai Polri sudah menjadi tugas dan kewajiban membantu masyarakat dalam melakukan pelayanan, pelindung dan mengayomi dan melihat sinergitas antara Pemerintah Desa, Kecamatan, UPT Puskesmas, dan pihak Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial bahu membahu melakukan pertolongan kepada anak kita Risal untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

 

"Alhamdulillah hari ini kita sudah membawa Redy Nicaldo ke RSUD Muaradua mengunakan ambulance dan selanjutnya akan kita lakukan koordinasi kepada semua pihak untuk membawa anak kita (Risal) berobat lebih lanjut ke RS Umum Mohammad Husien Palembang untuk dilakukan operasi," tandasnya. (Dal)

Sumber: