Bantah Pupuk Langka, Dua Kios Jual Sesuai HET
Salah satu pemilik kios pupuk diwilayah Kabupaten OKU selatan.--
MUARADUA, HARIANOKUS.COM – Baru-baru ini beredar luas informasi di masyarakat yang menyebutkan terjadinya kelangkaan pupuk dan tingginya harga jual pupuk, terkhusus di dua kecamatan dalam kabupaten OKU Selatan yakni Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA) dan Kecamatan Mekakau Ilir.
Dimana informasi yang beredar ditengah masyarakat tersebut menyebutkan bahwa harga jual pupuk subsidi Jenis Urea diwilayah itu mencapai Rp140 Ribu dan NPK Rp 150 Ribu.
Menanggapi hal ini para pemilik kios pupuk, salah satunya Hadi Wijaya, selaku pemilik Kios Tiga Bermadu, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), membantah informasi tersebut.
Dibincangi Harian OKU Selatan (harianokus.com) Jumat (17/2/2023), Hadai Wijaya menyebutkan ingormasi terkait adanya adanya kelangkaan pupuk serta tingginya harga jual itu tidak benar.
Isu tersebut, jelasnya tidak sesuai dengan fakta yang ada. Pasalnya, untuk Harga Ecer (HET) dari pengecer ke Petani jenis Urea Rp 112.500 per sak, sedangkan NPK Rp. 115.000.
Oleh sebab itulah, terangnya, lantaran merasa tidak sesuai dengan isu yang beredar, makanya kedua kios yang berada dibawah naungan CV.Saka Ali melakukan klarisifikasi.
"Disini kami hanya ingin melakukan klarisifikasi bahwa sebenarnya kios kami menjual pupuk sudah sesuai dengan Harga Ecer Tertinggi (HET) dari pengecer ke Petani sebesar Rp. 112.500 per sak untuk Urea dan NPK Rp. 115.000," ucapnya.
Kemudian, pihaknya juga menyampaikan bahwa isu yang beredar terkait penjualan pupuk diluar area itu tidak benar, karena pihaknya menjual pupuk subsidi ini sudah sesuai dengan zona yang ditentukan.
"Kami melakukan pendistribusian pupuk subsidi ini sudah sesuai edisi, sesuai dengan kartu tani yang ada pada kami," tegasnya.
Ada pun mengenai, tidak adanya stok pupuk pada kios, sambungnya, hal itu hanya miss komunikasi. Sebab fakta yang sebenarnya adalah pada saat itu petani hendak menebus pupuk, namun posisi pupuk pada saat itu sedang berada diperjalanan pengiriman dari distributor menuju kios.
"Pupuk belum sampai dilokasi kios, namun petani sudah menanyakan. Ini penyebab adanya isu tak benar yang menyatakan bahwa tidak ada pupuk. Padahal pupuknya ada namun masih dalam perjalanan menuju kios. Isu ini juga terjadi karena pembeli datang terlalu pagi, sedangkan pupuk baru sampai di kios sekitar Jam 10.00 pagi," tegasnya.
Padahal, jelasnsya, sejauh ini keberadaan pupuk subsidi ini sendiri terbilang aman karena setiap pengecer diharuskan memiliki stock.
Sementara itu, Pengecer Maju Bersama Tani, Desa Teluk Agung, Kecamatan Mekakau Ilir, juga melakukan klarisifikasi bahwa apa yang terjadi dilokasi hanya terjadi Miss Komunikasi antara pengecer dengan petani.
"Petani yang tidak terdaftar di E-alokasi yang tidak memilikki kartu tani, namun bersi tegang untuk mendapatkan pupuk subsidi tersebut, padahal dalam peraturan saat ini harus memiliki Kartu Tani," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian OKU Selatan Syahtomi, SP., M.M menyampaikan bahwa sejauh ini stock pupuk masih terbilang aman.
"Untuk pupuk subsidi saat ini tidak ada kelangkaan, stock masih normal dan harga jual pun masih terbilang standar sesuai dengan HET," tandasnya. (Dal)
Sumber: