4 Fakta Menarik Tentang Pematang Siantar, Kota Tempat Para Raja

4 Fakta Menarik Tentang Pematang Siantar, Kota Tempat Para Raja

Kota pematang siantar kota para raja--

HARIANOKUS.COM- Pematang Siantar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara, keberadaannya sebagai sebuah kota termasuk strategis menurut Darwin karena kota tersebut terletak di Jalan Raya Lintas Sumatera.
 
Pematang Siantar sendiri memiliki luas wilayah 79,907 km2 dan kota ini hanya berjarak sekitar 128 km dari kota Medan dan 50 km dari berapa kota lainnya, sehingga seringkali Kota Pematang Siantar ini menjadi perlintasan bagi para wisatawan yang hendak menuju Danau Toba.
 
Pematangsiantar nama asli dari Kota Siantar disebut siantar di mana asal usul dari nama siantar itu sendiri yang berasal dari nama sebidang tanah dia berada di pulau kolom dalam bahasa Simalungun akar ditambah akhiran kan yang berarti kata unjuk untuk sebuah wilayah atau area tanah 
 
Seiring berjalannya waktu aturan tersebut berubah menjadi Awalan dalam bahasa Simalungun sendiri digunakan sebagai kata tempat dan benda setelah digabungkan akhiran kata-kata itu berubah menjadi nama sebuah perkampungan.
 
Sementara kata Pematang sendiri makna perhutanan atau perkampungan raja yang pernah berkuasa di Siantar mereka tinggal di rumah Bolon atau hutan dan di situlah muncul ide Kalau tempat tinggal raja tersebut dinamakan dengan Pematang jika digabungkan nama tersebut berubah menjadi Pematangsiantar yang berarti istana raja Siantar.
 
 
Siantar merupakan salah satu daerah Kerajaan sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan Pematangsiantar berkedudukan di Pulau Holing ia raja yang terakhir dari mereka yang berketurunan yaitu Tuan sang Naualuh Damanik.
 
Ia memegang kekuasaan sebagai seorang raja pada puluhan tahun silam yang lalu pulau paling kemudian berkembang menjadi pulau tempat tinggal penduduk yang luas yang di antaranya ada kampus UI haluan Siantar, Bayu Sungai Kayan  pantai Kampung, 
 
Temuan daerah-daerah tersebut Lalu berubah menjadi daerah Kota Pematangsiantar setelah Belanda memasuki daerah Sumatera Utara.
 
Simalungun kemudian berubah menjadi daerah kekuasaan Belanda yang mana pada tahun 1970-an kekuasaan raja-raja di daerah tersebut dibawah kontrol Belanda yang awal mulanya berkedudukan di Siantar.
 
Karena perdagangan pada tahun 1970-an ke Pematang Siantar dan Sejak saat itulah Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi oleh mereka para pendatang baru 
 
Siantar sendiri terkenal ada sebuah roti yang dikenal dengan roti legendaris dijadikan oleh-oleh mereka para pengunjung yakni roti ganda.
 
Roti ganda ini sendiri merupakan jenis roti bantal yang diolesi Selai Srikaya lengkap dengan meses dinamai demikian karena nama roti tersebut diambil dari nama toko penjualnya yang berada di Jalan Sutomo Kecamatan Siantar Barat.
 
Toko roti tersebut menawarkan tiga pilihan ukuran roti untuk Anda pilih di mana harganya sekitar Rp10.000 ukuran sedang dijual dengan harga Rp22.000 dan juga ukuran yang paling besarnya yang harganya mencapai rp42.000. 
 
Setiap harinya toko kue legendaris ini selalu dipadati oleh para pembeli. Hal tersebut juga memang sangat wajar mengingat tekstur rotinya yang tergolong empuk dan juga lembut serta rasa manisnya yang tidak kebanyakan orang.
 
Roti ini juga menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk disantap bersama teman teman maupun keluarga anda.
 
Fakta menarik terakhir dari Siantar adalah kota ini merupakan kota kelahiran wakil presiden ketiga Republik Indonesia yakni Haji Adam Malik batubara atau yang biasa dikenal dengan nama Haji Adam Malik.
 
Beliau lahir pada 22 Juli 1917 dan meninggal dunia di Bandung Jawa Barat pada tanggal 5 September 1984 tepatnya pada usia 67 tahun karena terkena kanker hati.
 
Adam Malik sendiri merupakan seorang politikus Indonesia sekaligus mantan jurnalis yang menjabat sebagai wakil presiden mulai dari tahun 1978 sampai dengan 1983 sebelumnya. 
 
Ia juga pernah menjabat sebagai ketua parlemen menteri luar negeri dan juga presiden perserikatan bangsa-bangsa atau PBB.
 
Adam Malik ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998 yang lalu. Masa mudanya dihabiskan dengan nasional memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang diantaranya melalui pendirian Kantor Berita Antara Dan menjelang 17 Agustus 1945 ia bersama dengan Sukarni dan juga wikana pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
 
Tujuannya adalah untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Adapun jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
 
Sedangkan istri dan anak-anaknya mereka yang mendirikan museum di Jakarta itu yang pertama dari Pematangsiantar. (**)
 
 
 
 

Sumber: