9 Desa di OKU Naik Status

9 Desa di OKU Naik Status

Pemerintah Kabupaten OKU saat melaksanakan Upacara.--

BATURAJA, HARIANOKUS.COM - Pernyataan dari Tenaga Ahli (TA) Kabupaten OKU, Drs Insarul Hadi, mengungkapkan bahwa sebanyak 9 desa dari enam kecamatan di Kabupaten OKU telah naik status menjadi desa mandiri. Pengumuman ini dibuat saat acara Musyawarah desa (Musdes) APBDes 2024 di Kantor desa Tanjung Baru, Baturaja Timur, OKU, Sumsel.

 

Dalam penjelasannya, Insarul Hadi menyebutkan bahwa 9 desa tersebut telah memenuhi syarat dan pantas naik status. Salah satunya adalah Desa Tanjung Baru, yang berlokasi di Kecamatan Baturaja Timur. Selain itu, ada juga Desa Pusar di Kecamatan Baturaja Barat, Desa Baturaden, Desa Batumarta, dan Desa Batumarta II di Kecamatan Lubuk Raja, Desa Kedaton di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Desa Bindu di Kecamatan Peninjauan, dan Desa Lubuk Batang Baru di Kecamatan Lubuk Batang.

 

"Untuk SK kenaikan status desa dari maju ke mandiri ini sudah keluar,” ucap Insarul Hadi.

 

Ia menambahkan bahwa Desa Tanjung Baru adalah salah satu contoh yang sangat pantas naik status karena semua indikator telah terpenuhi. Desa Tanjung Baru memiliki sektor pendidikan yang berkembang dengan baik, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Selain itu, fasilitas seperti rumah sakit dan mal juga sudah tersedia di desa tersebut.

 

Dengan perubahan status Desa Tanjung Baru menjadi Desa Mandiri, pencairan Dana Desa akan mengalami perubahan. Pencairan dana akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu Tahap I sebesar 60% dari total Dana Desa (DD) dan Tahap II sebesar 40%. Sebelumnya, pencairan dana dari Pemerintah Pusat dilakukan dalam tiga tahap, masing-masing sebesar 40%, 40%, dan 20%.

 

Insarul Hadi juga menyebutkan bahwa Desa Tanjung Baru berpotensi mendapatkan Alokasi Dana Kinerja antara Rp 250 juta hingga Rp 350 juta. Besaran alokasi tersebut ditentukan oleh Pemerintah Pusat melalui penilaian dari Kementerian Keuangan RI dan Kementerian Desa Tertinggal, berdasarkan pemenuhan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan.

 

Indikator penilaian terdiri dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Lingkungan. Indeks Ketahanan Sosial meliputi bidang kesehatan dan penurunan angka stunting. Indeks Ketahanan Ekonomi mencakup peran aktif masyarakat desa dalam kemajuan ekonomi, termasuk usaha rumah tangga dan peran BUMDes. Sementara Indeks Ketahanan Lingkungan berkaitan dengan penanganan masalah lingkungan seperti sanitasi, limbah, air bersih, dan dampak lingkungan lainnya.

 

Sumber: