Keseraman TPU Jeruk Purut Sudah Melegenda Menjadikan Cerita Seram, Berikut Penjelasannya
--
"Yang terlihat hanyalah kuburan, bukan rumah mewah," jelasnya.
Ketika itu, sang tukang becak pun lari dengan ketakutan.
Ia meninggalkan becaknya di tengah malam dan baru berani mengambilnya kembali setelah fajar menyingsing.
"Dia bercerita bahwa ia tidak berani mengambil becaknya. Baru setelah fajar, ia berani," papar Sulaiman.
Bagi Sulaiman, pengalaman seperti ini adalah hal biasa.
Bagi mereka yang suka cerita horor, interaksi dengan "penghuni" TPU Jeruk Purut lebih menarik.
"Semua yang terjadi masih jelas dalam ingatan saya," katanya tegas.
Salah satu pengalaman yang ia ceritakan adalah ketika ada pemindahan makam dari Cilandak.
Para pengantar jenazah menggambarkan almarhum sebagai seorang jawara.
"Setelah makamnya dipindahkan ke Jeruk Purut, aktivitas supranatural semakin intens," tambahnya.
Di makam jawara tersebut, ia melihat sendiri kejadian aneh.
Ia menyaksikan seekor ular hitam dengan ukuran yang tidak lazim.
"Ular itu sangat besar, saya yakin itu bukan ular biasa," jelasnya.
Ular tersebut bergeliat dan bergerak dari makam sang jawara ke arah barat.
Awalnya lambat, namun kemudian bergerak sangat cepat.
"Ular tersebut menghilang sebelum mencapai makam seorang syekh," lanjutnya.
Selain makam sang jawara, Sulaiman juga menceritakan tentang makam seorang syekh yang terletak di tengah kompleks TPU Jeruk Purut.
Menurutnya, makam ini salah satu yang pertama ada di Jeruk Purut.
"Makam syekh ini begitu keramat, bahkan saat era Pak Soeharto banyak jenderal yang mencari keris di lokasi tersebut," tuturnya.
Salah satu kejadian yang ia saksikan adalah seorang jenderal mendapatkan keris luk delapan.
Menurutnya, saat itu sang jenderal datang pada tengah malam dengan membawa dua keris kuningan.
"Tiba-tiba, muncul keris luk delapan dari tanah di dekat makam syekh," ceritanya.
Sulaiman berusaha keras untuk menangkap keris tersebut.
Sumber: