Harga Pisang di OKU Selatan Masih Anjlok Sejak Puasa Ramadhan, Petani Mengeluh

MUARADUA, HARIANOKUS.COM - Pasca lebaran Idul Fitri, harga jual pisang di petani OKU Selatan masih merosot. Harga jual pisang yang terus menurun ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani.

"Kami sangat merasa terbebani, harga pisang sangat rendah saat ini, terutama sejak masuk bulan puasa dan lebaran," ujar Indra, seorang petani pisang yang diwawancarai oleh Harian OKU Selatan pada tanggal 17 April 2023.

Penurunan harga pisang sejak awal bulan Puasa Ramadhan hingga lebaran sekarang juga dikonfirmasi oleh Raden Sutro, seorang pengepul pisang dari Desa Jagaraga Buana, Pemaca OKU Selatan.

BACA JUGA:Polsek BSA Lakukan Patroli untuk Cegah Tindak Kriminal dan Tingkatkan Keamanan

Penurunan harga pisang ini dirasakan secara signifikan pada beberapa jenis pisang, seperti pisang muli, pisang nangka, dan pisang lilin yang sebelumnya dijual seharga Rp 1500 perkilogram, kini hanya dijual dengan harga Rp 500-600 perkilogram.

"Penurunan harga ini memang sudah terjadi dari pihak perusahaan. Kami biasanya menjual pisang-pisang kami ke wilayah Semarang, Solo, Rawamangun, dan Cirebon," ungkapnya.

"Saat ini, harga pisang yang masih stabil adalah untuk jenis pisang ambon. Kami membelinya dengan harga Rp 2800 perkilogram, sedangkan harga normal sebelumnya adalah Rp 3000 perkilogram," tambahnya.

BACA JUGA:Warga OKU Selatan Berhasil Bobol ATM Rp939 Juta dengan Modus Unik, Tersangka Berhasil Ditangkap

Penurunan harga pisang ini, menurut Raden, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah banyaknya musim buah-buahan lain, seperti musim duku saat ini.

Selain itu, kenaikan harga transportasi juga berpengaruh, terutama untuk pengiriman ke wilayah Semarang yang biayanya mencapai Rp 10 juta.

"Semua faktor ini memengaruhi harga jual pisang. Namun, kami berharap dalam beberapa minggu ke depan harga jual pisang akan kembali normal," tutupnya. (end)

Sumber: