SPMB 2025: Inovasi Baru dalam Sistem Penerimaan Siswa di Indonesia

SPMB 2025: Inovasi Baru dalam Sistem Penerimaan Siswa di Indonesia

-Fhoto:Ist-

Harianokus.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 sebagai penyempurnaan dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dengan berbagai perubahan signifikan, SPMB 2025 diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penerimaan siswa di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Biaya Haji 2025 Turun, Menteri Agama Beberkan Alasan Efisiensi

BACA JUGA:Jonatan Christie Lolos ke Perempat Final Indonesia Masters 2025

Menurut Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen, Biyanto, SPMB 2025 akan menggunakan beberapa jalur penerimaan, yaitu:

  1. Mutasi
  2. Jalur anak guru
  3. Afirmasi untuk anak-anak kurang mampu dan disabilitas
  4. Prestasi
  5. Domisili

Salah satu perubahan utama dalam sistem ini adalah penggantian sistem zonasi dengan sistem domisili. Biyanto menjelaskan bahwa sistem domisili akan menjadi penyempurnaan dari zonasi, yang sebelumnya menimbulkan sejumlah masalah, seperti manipulasi data tempat tinggal.

BACA JUGA:Evaluasi Kinerja TPID OKU Selatan: Menjaga Stabilitas Harga dan Pengendalian Inflasi 2025

BACA JUGA:Batas Waktu Terlampaui, Gugatan Nasrun-Lia Berpotensi Ditolak MK

"Dengan sistem domisili, penerimaan siswa didasarkan pada kedekatan jarak sekolah dengan tempat tinggal siswa, bukan lagi berdasarkan wilayah zonasi," ungkap Biyanto saat menghadiri Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Langkah ini bertujuan mencegah manipulasi data, seperti perubahan Kartu Keluarga (KK) yang kerap terjadi pada sistem PPDB sebelumnya.

Kemendikdasmen juga memutuskan untuk meningkatkan kuota penerimaan melalui jalur afirmasi. Fokus utamanya adalah memberikan akses lebih luas bagi siswa dari keluarga kurang mampu dan disabilitas.

"Persentase penerimaan melalui jalur afirmasi ini akan lebih besar dibandingkan sebelumnya, sebagai upaya pemerataan pendidikan," tambah Biyanto.

BACA JUGA:Plaza Kuliner Subik Tuha: Inovasi Pariwisata OKU Selatan melalui CSR Bank Sumsel Babel

BACA JUGA:Cik Ujang Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sumsel Bersama AHY

Sumber: