BPBD OKU Selatan Perpanjang Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor Hingga Maret 2025

BPBD OKU Selatan Perpanjang Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor Hingga Maret 2025

"BPBD OKU Selatan Resmi Perpanjang Status Siaga Banjir dan Longsor"-Fhoto:Ist-

harianokus.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, telah memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat terkait potensi bencana alam, khususnya banjir dan tanah longsor. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan bencana secara dini, mengingat kondisi alam yang kerap memicu bencana di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD OKU Selatan, Koni Ramli, menjelaskan bahwa status siaga darurat ini akan diperpanjang hingga Maret 2025. Keputusan ini diambil setelah terjadi tiga kejadian bencana alam dalam seminggu terakhir, yang menambah urgensi untuk mengambil tindakan preventif. Adapun tiga bencana yang dimaksud antara lain adalah longsor yang terjadi di Desa Simpang Saga dan Desa Bedeng Tiga, serta banjir yang mencapai ketinggian hampir setinggi pinggang orang dewasa di Simpang Perkim.

Koni menegaskan bahwa dengan memperpanjang status siaga darurat, BPBD OKU Selatan berkomitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana alam lebih lanjut. Dalam hal ini, peningkatan kapasitas personel penanggulangan bencana menjadi hal yang sangat penting. Ratusan personel yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana telah disiagakan di lokasi-lokasi rawan untuk segera mengambil tindakan jika terjadi bencana. Selain itu, berbagai peralatan penanggulangan bencana, seperti perahu karet, perahu fiber, hingga tenda pengungsian, juga telah disiapkan guna memberikan bantuan yang cepat dan efektif kepada para korban.

BPBD OKU Selatan juga telah melakukan pemetaan daerah-daerah rawan bencana. Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, terdapat sembilan kecamatan yang sangat rentan terhadap ancaman banjir dan tanah longsor saat musim hujan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Banding Agung, Warkuk Ranau Selatan, Mekakau Ilir, dan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT). Selain itu, ada juga Kecamatan Muaradua Kisam, Kisam Tinggi, Kisam Ilir, serta sebagian wilayah Pulau Beringin, termasuk Sindang Danau, dan Kecamatan Sungai Are.

Wilayah-wilayah ini dianggap rawan karena terletak di dataran tinggi dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), yang menjadikannya sangat rentan terhadap dampak bencana alam, terutama pada musim hujan. Dalam upaya mengurangi potensi korban jiwa, BPBD OKU Selatan juga menghimbau masyarakat di daerah-daerah rawan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan waspada terhadap tanda-tanda bencana yang mungkin terjadi.

Dengan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang terus diperkuat, BPBD OKU Selatan berkomitmen untuk meminimalkan dampak dari bencana alam dan memberikan perlindungan maksimal bagi warganya.

 

Sumber: