"Kecamatan Cempaka menjadi salah satu titik rawan karena wilayah ini sebagian besar berupa lahan gambut, sementara kecamatan lainnya adalah perkebunan rakyat yang juga berpotensi terkena risiko Karhutla," jelasnya.
Dewa Made Sutha juga menjelaskan bahwa tahun ini lebih rentan terhadap Karhutla karena adanya fenomena El-Nino yang menyebabkan curah hujan sangat minim. Musim kemarau dapat berlangsung selama 2 hingga 3 bulan tanpa hujan.
BACA JUGA:Hari Ini, Sriwijaya FC vs PSDS Deli Serdang, Perang Posisi di Liga 2
Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan sejak awal tahun lalu untuk mengatasi situasi ini.
Upaya tersebut mencakup sosialisasi kepada perusahaan perkebunan, pengecekan kesiapan alat, serta penyuluhan kepada masyarakat hingga tingkat desa.
Selain itu, sosialisasi juga dilakukan kepada para petani, dengan penekanan pada peraturan Kementerian Pertanian yang melarang pembukaan lahan dengan cara membakar.
BACA JUGA:Ini dia Daftar Lengkap Passing Grade Seleksi PPPK Guru 2023, Cek pilihan kamu
Untuk mengatasi permasalahan Karhutla, Satuan Tugas (Satgas) telah dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati pada 24 Februari lalu.